Nakita.id - Banyak yang bertanya-tanya, bolehkah ibu hamil minum susu?
Kita tentu mengenal susu sebagai salah satu minuman sumber kalsium dan vitamin D terbaik.
Bahkan, minum susu juga dikenal kaya akan manfaat kesehatannya untuk kita, seperti memperkuat tulang dan meningkatkan sistem imunitas tubuh.
Bahkan, susu juga diklaim mampu menangkal infeksi virus corona, Moms.
Maka, jangan heran kalau kebiasaan minum susu di tengah pandemi semakin banyak dilakukan orang.
Tak terkecuali ibu hamil yang sangat rentan terhadap infeksi virus corona, sehingga butuh perlindungan lebih untuk dirinya dan janin dalam kandungannya.
Meski begitu, apa boleh ibu hamil minum susu setiap harinya?
Lalu, berapa banyak gelas susu yang disarankan untuk ibu hamil?
Tanpa berlama-lama, yuk kita simak penjelasan dari ahlinya!
Begini jawaban menurut dr. Ivander Ramon Utama, F.MAS, Sp.OG, MSc, dokter kandungan di RSIA Bunda Jakarta, terkait bolehkah ibu hamil minum susu.
"Ibu hamil boleh minum susu, tetapi belum tentu semua ibu hamil perlu untuk minum susu selama hamil," kata dr. Ivander dalam wawancara eksklusif bersama Nakita pada Minggu (26/6/2022).
"Mungkin perlu kita tekankan juga disini adalah, susu terbaik yang cocok untuk diminum sebetulnya adalah jenis susu UHT atau susu sapi yang sudah dipasteurisasi. Atau, sudah dibersihkan dari kuman-kuman, sudah dibersihkan dari bakteri-bakteri yang ada," tambahnya dengan tegas.
Sehingga, dr. Ivander membolehkan minum susu merek apa pun, dengan catatan susunya sudah dipasteurisasi atau disterilkan atau di-UHT.
Selain itu, susu tersebut juga sudah menjalankan proses untuk layak minum.
"Nah, jenis apa yang tidak perlu dikonsumsi oleh ibu hamil adalah susu yang banyak mengandung bahan pengawet atau sudah mengalami proses secara berlebihan. Dalam hal ini adalah susu-susu yang sudah mendapatkan bahan-bahan tambahan," pesan dr. Ivander.
"Misalnya susu murni yang ditambah dengan susu skim, atau susu sapi yang sudah ditambah dengan pengemulsi, atau susu yang sudah ditambah pengawet, atau susu yang sudah ditambahkan perasa buatan, atau bahkan susu yg sudah ditambahkan pewarna," ungkapnya.
Sekali lagi, dr. Ivander berpesan jika memang mau mengonsumsi susu selama kehamilan, sangat disarankan untuk mengonsumsi susu yang berada dalam bentuk semurni mungkin, tanpa mengalami proses lagi atau mendapat tambahan lagi.
dr. Ivander juga menyampaikan bahwa tidak semua ibu hamil cocok minum susu, atau bahkan tidak perlu minum susu.
dr. Ivander menjelaskan, dalam kaidah makanan sehat '4 Sehat 5 Sempurna', susu itu hanya '5 Sempurna'-nya dan berperan sebagai pelengkap '4 Sehat' saja.
"Jadi, kita tidak bisa menggunakan susu sebagai pengganti dari makanan kita," ucapnya dengan tegas.
"Enggak minum susu itu tidak apa-apa, yang penting '4 Sehat'-nya terpenuhi dengan baik," pesannya sekali lagi.
Selain itu, dr. Ivander juga mengatakan bahwa kebutuhan susu setiap ibu hamil itu berbeda-beda.
"Oleh karena itu, dokter kandungan juga seringkali meresepkan vitamin D, meresepkan kalsium juga. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan akan kalsiumnya, memenuhi kebutuhan akan vitamin D-nya, tanpa memberikan tambahan ekstra kalori," ungkapnya.
Pasalnya, lanjut dr. Ivander, ada banyak susu yang jika dikonsumsi oleh ibu hamil dapat memberikan ekstra kalori serta bisa meningkatkan beberapa risiko selama kehamilan, seperti peningkatan berat badan berlebih, obesitas, hingga diabetes. Bahkan, dapat menimbulkan berbagai komplikasi dalam kehamilan.
"Contohnya adalah konsumsi susu-susu yang mengandung bahan tambahan. Contohnya susu yang punya rasa-rasa. Rasa stroberi, rasa coklat, atau sesuai dengan tambahan pewarna buatan. Atau susu dengan tambahan rasa, misalnya pemanis, cokelat esens, dan lain-lain," sebut dr. Ivander.
Untuk melihat kembali penjelasan terkait bolehkah ibu hamil minum susu, cek halaman 2. (*)
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR