Nakita.id – Kemunculan warna berbeda pada kulit selalu jadi perhatian, termasuk munculnya bintik putih.
Selama ini, mungkin bintik hitam menjadi masalah besar yang harus segera dimusnahkan.
Akan tetapi, tidak hanya bintik hitam, rupanya jika itu adalah bintik berwarna putih patut juga dicurigai.
Lesi putih tersebut dapat berupa penyakit kulit yang harus segera diobati.
Penyakit ini sering terlihat pada anak-anak.
Dilansir dari India.com, beberapa penyakit tersebut seperti vitiligo, pityriasis alba (PA), dan polymorphic light eruption (PLE).
Kondisi tersebut barangkali masih terdengar asing di telinga Moms.
Simak penjelasan masing-masing berikut ini dari dokter kulit Dr Vidushi Jain, Kepala Medis Dermalinks.
Serta, bagaimana perawatan yang tepat untuk melindungi kulit selama musim panas.
1. Pityriasis alba
Gangguan kulit yang disebut Pityriasis Alba, yang biasanya memengaruhi wajah anak-anak, sering terjadi.
Meskipun telah dikemukakan bahwa dermatitis atopik adalah sumber pitiriasis alba, penyebab pastinya tidak pasti.
Selain berwarna merah, merah muda, atau putih, lesi mungkin berbentuk lingkaran, lonjong, atau tidak beraturan. Biasanya, pada wajah dan lengan, banyak bercak dapat terlihat sekaligus.
Anak kecil paling sering terkena penyakit ini, tetapi pityriasis alba cenderung hilang seiring waktu tanpa memerlukan pengobatan.
Untuk menjaga kelembapan kulit, dapat diberi perawatan beruba krim atau lotion pelembap untuk meminimalkan peradangan.
2. Polymorphic light eruption (PLE)
Erupsi cahaya polimorfik adalah sindrom pasca-inflamasi khas yang paling sering memengaruhi bagian tubuh yang terkena cahaya, seperti lengan bawah dan tengkuk.
Ketika sembuh, kulit mungkin tampak sedikit putih di bintik-bintik. Tambalan tidak terstruktur, tidak memiliki tepi yang jelas, dan memiliki warna coklat yang sangat muda.
Kondisi ini sering terjadi setiap musim panas dan merupakan reaksi hipersensitif yang tertunda terhadap radiasi UV.
Menggunakan krim steroid untuk jangka waktu yang lama untuk mengurangi kemerahan kadang-kadang dapat meninggalkan kulit dengan bercak putih.
3. Vitiligo
Vitiligo sering dikaitkan dengan banyak penyakit seperti autoimun atau yang paling sering di antara anak-anak adalah tiroiditis Hashimoto.
Meskipun penyebab pasti dari sindrom ini tidak diketahui, tampaknya faktor genetik, imunologi, dan neurologis berinteraksi untuk menyebabkannya.
Untuk penyembuhannya biasa dilakukan terapi vitiligo, menghindari faktor pemicu, pengobatan topikal dan tindak lanjut yang tepat.
Meskipun tidak dapat diprediksi, vitiligo sering berkembang seiring waktu.
Anak-anak cenderung mengalami repigmentasi spontan paling banyak 10-20 persen.
Namun, biasanya hanya memeengaruhi bagian kulit yang terkena sinar matahari.
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR