Nakita.id - Meski Moms dan Dads kini hidup di zaman modern, tentu masih kerap mendengar seputar mitos vs fakta kehamilan yang banyak beredar di kalangan masyarakat.
Mitos vs fakta kehamilan tersebut biasanya diyakini secara turun menurun.
Sebelum menerapkan mitos vs fakta kehamilan, sebaiknya Moms mencari tahu dulu kebenarannya.
Melansir Healthcare, berikut sederet mitos vs fakta kehamilan yang perlu dicari tahu apakah memang benar adanya atau hanya isapan jempol belaka:
1. Bentuk perut ibu hamil menunjukkan jenis kelamin bayi
Banyak yang meyakini bila bentuk perut ibu hamil berupa tonjolan yang rendah, itu menandakan hamil anak laki-laki.
Sedangkan, bila perut ibu hamil menonjol tinggi jadi tanda hamil anak perempuan.
Anggapan itu hanyalah mitos belaka, Moms.
Bentuk perut ibu hamil tergantung dari otot perut serta postur tubuh ibu hamil itu sendiri.
Baca Juga: Mitos VS Fakta Mengenai Kulit Bayi Baru Lahir Wajib Diberi Minyak Pijat, Benarkah?
Biasanya pada kehamilan pertama bentuk tonjolan perut cenderung tinggi.
Sedangkan, pada kehamilan kedua atau berikutnya rahim tampak dibawa lebih rendah.
2. Ibu hamil makan makanan pedas bisa sebabkan bayi terlahir buta
Anggapan itu hanya mitos belaka karena makanan pedas tidak bisa membuat bayi buta.
Namun, dianjurkan ibu hamil mengurangi makanan pedas karena rentan menyebabkan refluks.
3. Larangan ibu hamil melihat matahari saat gerhana
Banyak yang meyakini ibu hamil dilarang melihat gerhana matahari lantaran bisa membuat mulut bayi sumbing.
Ini hanya mitos belaka karena tidak ada hubungannya melihat gerhana dengan bibir bayi.
Namun, sebaiknya Moms menghindari melihat matahari yang gerhana dengan mata langsung. Sebab, rentan sebabkan masalah pada mata.
4. Harus makan untuk dua orang saat hamil
Ini hanyalah mitos belaka karena tidak perlu makan sampai dua porsi saat hamil.
Memang dibutuhkan kalori tambahan untuk bayi, namun hanya butuh tambahan 300 kalori sehari.
300 kalori setara dengan 3 keping kue, 3 sendok makan selai kacang, atau 3 gelas susu rendah lemak.
5. Ibu hamil dilarang mewarnai rambut karena bisa bahayakan kesehatan janin
Faktanya, bayi tidak akan mendapatkan efek serius langsung hanya melalui pewarnaan rambut.
Sebab, hanya sedikit bahan kimia yang diserap kulit.
Tapi, sebaiknya tidak melakukan pewarnaan rambut secara berlebihan.
Selain itu, hindari pewarnaan rambut bila Moms alami alergi.
Rekomendasi Sunscreen untuk Si Kecil: Gently Sunscreen SPF50+ PA++++ dengan Serum Anti-Polusi!
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR