Nakita.id - Persiapan anak sunat apa saja? Simak untuk mengetahuinya agar si Kecil merasa nyaman sebelum disunat.
Sunat atau khitan merupakan tindakan medis memotong kulup bagian depan penis untuk menjaga kesehatan dan kebersihan organ intim.
Sunat pun bisa dilakukan tidak hanya pada bayi dan anak-anak tapi juga untuk orang dewasa.
Ini karena sunat bertujuan untuk mencegah ISK (infeksi saluran kemih), mencegah kanker, hingga mencegah penyakit kelamin.
Perihal kapan waktu yang tepat untuk sunat, baiknya Moms menunggu sampai anak merasa siap.
Atau jika tidak, kalian bisa melakukan sunat ketika anak masih bayi.
Jika orang tua berniat menyunatkan anak apalagi yang sudah usia sekolah, baiknya kalian melakukan persiapan lebih dulu.
Nah, berikut bahasan persiapan anak sunat apa saja yang perlu Moms tahu.
Yuk langsung saja simak!
Baca Juga: Serba-serbi Mengobati Infeksi Setelah Sunat, Dari Antibiotik sampai Perawatan yang Baik Pasca Sunat
Melalui webinar bertajuk "Serba Serbi Khitan Anak", dr. Ahmad Supriyanto, MM menjelaskan persiapan anak sunat apa saja.
1. Memberikan Pengertian
Pertama, Moms harus menjelaskan kepada anak mengenai pengertian sunat dan manfaatnya untuk kesehatan.
Jelaskan juga kalau prosedur sunat tidak sakit namun hanya terasa.
Usahakan Moms berdialog dulu dengan anak untuk mngetahui apa saja ketakutannya.
2. Memastikan Kesiapan Anak
Sebelum melakukan sunat, Moms harus bertanya mengenai kesiapan anak.
Jangan sampai anak dipaksa untuk sunat ketika mereka belum siap.
Ini karena ketika anak sampai di tempat sunat, anak akan menangis dan membuat prosedur sunat tak berjalan lancar.
Baca Juga: Perbedaan Sunat Laser dan Sunat Biasa, Mulai dari Alat, Biaya, hingga Waktu yang Dibutuhkan
3. Memberikan Motivasi
"Yang tahu kondisi anak siap atau tidak (untuk sunat) itu orang tuanya," kata dr. Ahmad Supriyanto, MM.
Berikan motivasi anak untuk sunat seperti dengan menjanjikan hadiah setelah selesai sunat.
4. Mandi
Sebelum disunat, dr. Ahmad Supriyanto menyarankan agar si Kecil mandi terlebih dulu.
Ini untuk memastikan kondisi badan si Kecil dalam keadaan bersih saat dilakukan tindakan.
Dr. Ahmad Supriyanto menjelaskan kalau hal ini penting untuk dilakukan mengingat sunat adalah tindakan pembersihan.
Selain itu, dijelaskan tidak ada pantangan khusus ketika sunat dilakukan.
"Karena cuma bius lokal, jadi tidak perlu puasa," jelas dr. Ahmad Supriyanto.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR