Nakita.id – Hari Hepatitis Sedunia 28 Juli selalu diperingati sebagai momentum yang bersejarah dalam dunia kesehatan.
Bukan hanya sekadar peringatan biasa, Hari Hepatitis Sedunia 28 Juli memiliki tujuan penting.
Dengan adanya Hari Hepatitis Sedunia 28 Juli, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit hepatitis yang bisa membahayakan keselamatan.
Penetapan peringatan tersebut telah dipilih oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai hari hepatitis sedunia.
Ini diambil dari hari ulang tahun ilmuan asal New York, Amerika Serikat pemenang penghargaan Nobel, Baruch Blumberg.
Siapakah dia?
Baruch Blumberg merupakan ilmuan yang menemukan virus hepatisi B (HBV). Ia mengembangkan tes diagnostik dan vaksin tersebut.
Mungkin Moms juga ingin tahu bagaimana sejarah yang melatarbelakangi adanya hari hepatitis sedunia.
Mari menengok kebelakang ketika semuanya bermula.
Penetapan Hari Hepatitis Sedunia 28 Juli ditengarai oleh beberapa perkembangan peristiswa dari waktu ke waktu.
Dilansir dari Nature, pada 2.000 tahun yang lalu, seorang dokter bernama Hippocrates menggambarkan kondisi kulit yang menguning dengan sebutan ikterus. Tidak ada pemahaman yang mumpuni maupun tindakan pencegahan virus hepatitis ini.
Sampai akhirnya, Baruch Blumberg datang dengan penemuan penting berupa antigen Australia.
Antigen ini ditemukan oleh Blumberg dalam darah seorang Aborigin di Australia yang ternyata merupakan antigen permukaan virus hepatitis B.
Temuan itu akhirnya mengarah pada tes untuk menyaring donor darah untuk virus dan vaksin hepatitis. Meskipun hasil penelitian Blumberg adalah monumental, temuannya awalnya kebetulan.
Pada akhir 1950-an, saat bekerja di Institut Kesehatan Nasional AS (NIH) di Bethesda, Maryland, ia menemukan sebuah kejanggalan.
Kemudian, pada tahun 1963, ia mengepalai Bagian Kedokteran dan Genetika Geografis baru dari NIH. Blumberg dan rekan kerjanya kembali menemukan penemuan baru pada penelitiannya.
'Antigen merah' dari hasil antibodi dalam serum seorang penderita hemofilia dari New York yang berinterkasi dengan antigen dalam serum seorang Aborigin, dan kemudian dinamai antigen Australia.
Meskipun temuan ini tidak relevan, namun dari situlah hipotesis Blumberg mulai bergerak.
Baca Juga: Ciri-ciri Gatal karena Hepatitis C Akibat Iritasi yang Bisa Mempengaruhi Kesehatan Kulit
Hari Hepatitis Sedunia 28 Juli, diambil dari hari ulang tahun sang ilmuan sebagai bentuk penghargaan.
Antigen yang ia temukan 100 kali lebih umum pada pasien dengan leukemia daripada pada donor darah yang sehat.
Spekulasi awal Blumberg bahwa antigen itu diwariskan dan mempengaruhi pembawa leukemia. Spekulasi ini terbantah dengan temuan kecenderungan leukimia pada Down Syndrom.
Pada tahun 1964, tak lama setelah Blumberg pindah dari NIH ke Pusat Kanker Fox Chase di Philadelphia, Pennsylvania, ia dan rekannya Tom London menemukan bahwa antigen tersebut tidak ditemukan pada kelompok bayi baru lahir.
Ini adalah petunjuk pertama bahwa antigen Australia mungkin terkait dengan agen infeksi. Infeksi spesifik diidentifikasi sebagai hepatitis B ketika dua pasien sindrom Down dan seorang peneliti di laboratorium Blumberg ditemukan membawa antigen hanya setelah mengembangkan hepatitis akut.
Perusahaan AS Abbott Laboratories mengembangkan tes untuk menyaring donor darah untuk antigen, yang secara dramatis mengurangi kejadian hepatitis B yang terkait dengan transfusi darah.
Tes tersebut juga mengidentifikasi wanita hamil yang membawa virus dan mengarah pada tindakan yang mengurangi penularan dari ibu ke bayi hingga 90 persen.
Pada akhir 1960-an, Blumberg dan Irving Millman memisahkan partikel antigen Australia dan mengubahnya menjadi vaksin Hepatitis B. Vaksin ini juga merupakan vaksin kanker pertama, karena virus hepatitis B adalah penyebab utama kanker hati.
Untuk penemuannya, Blumberg menerima Hadiah Nobel untuk Fisiologi atau Kedokteran tahun 1976.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR