Namun, setelah didiskusikan, akhirnya pada tahun 1953 KOWANI mengubah tanggal perayaan hari anak nasional tersebut menjadi 1-3 Juli.
Alasannya, para KOWANI menyepakati dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sehingga nantinya perayaan tersebut bisa bertepatan dengan hari libur.
Melewati beberapa kali diskusi, Gerakan Wanita Indonesia atau Gerwani saat itu mengusulkan bahwa hari anak nasional dirayakan satu bulan sebelumnya, yaitu pada 1 hingga 3 Juni.
Akhirnya, pada tahun 1959 tanggal 1 hingga 3 Juni dirayakan Hari Anak Nasional sesuai dengan usulan Gerwani.
Dengan begitu, Hari Anak Nasional di Indonesia bisa dirayakan bersama dengan Hari Anak Internasional.
Selama 3 hari sejak tanggal 24 hingga 28 Juni 1964, KOWANI mengadakan kongres kembali.
Dalam kongres tersebut, didiskusikan juga mengenai perayaan hari anak yang akhirnya disepakati untuk diubah menjadi tanggal 1 hingga 6 Juni.
Karena dilaksanakan dalam satu pekan, pemerintah sepakat untuk menamainya Hari Kanak-kanak Nasional.
Akhirnya pada tahun 1965, Hari Kanak-kanak Nasional pada 1 hingga 6 Juni dilaksanakan untuk yang pertama kalinya.
Baca Juga: Sambut Hari Anak Sedunia, Berikut Ini Tips Supaya Anak Merasa Aman Bahkan Saat Vaksinasi
Diadakannya Pekan Kanak-kanak lebih lama dari sebelumnya adalah agar bertepatan dengan hari lahir Presiden Soekarno.
Dengan begitu, hari penghormatan Presiden Soekarno ada dalam pekan dan perayaan yang sama dengan hari anak.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR