Nakita.id - Bulan ini kita akan menyambut hari anak nasional 23 Juli 2022. Apa saja yang
sudah Moms siapkan untuk mempersiapkan hari tersebut?
Tanggal 23 Juli adalah hari anak nasional yang biasanya dirayakan di berbagai sekolah.
Kira-kira, apa tema hari anak nasional 23 Juli nanti? Sampai saat ini belum ada bocoran tentang topik yang diangkat dalam perayaan tersebut di tahun ini.
Pada hari anak nasional 23 Juli 2021 mengangkat tema Anak Terlindungi, Indonesia maju yang juga membawa tagar #AnakPedulidiMasaPandemi untuk menyuarakan kesejahteraan anak di masa pandemi.
Banyak yang bertanya, bagaimana sih asal muasal dari perayaan nasional yang satu ini?
Yuk, ketahui sejarah dari hari di mana satu Indonesia menyuarakan apa yang menjadi hak dari anak-anak ini.
Hari anak nasional sebenarnya sudah ada sejak awal tahun 1950-an, tapi sempat berganti-ganti tanggal.
Awalnya, inisiasi atas hari peringatan tersebut bermula pada Kongres Wanita Indonesia atau KOWANI pada tahun 1951.
Pada pertemuan yang dihadiri oleh tokoh dari organisasi wanita tersebut disepakati adanya pekan kanak-kanak.
Saat itu, pekan kanak-kanak akan dilakukan setiap tanggal 18 Mei dan secara resmi dilaksanakan untuk pertama kalinya di tahun berikutnya yaitu 1952.
Namun, setelah didiskusikan, akhirnya pada tahun 1953 KOWANI mengubah tanggal perayaan hari anak nasional tersebut menjadi 1-3 Juli.
Alasannya, para KOWANI menyepakati dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan sehingga nantinya perayaan tersebut bisa bertepatan dengan hari libur.
Melewati beberapa kali diskusi, Gerakan Wanita Indonesia atau Gerwani saat itu mengusulkan bahwa hari anak nasional dirayakan satu bulan sebelumnya, yaitu pada 1 hingga 3 Juni.
Akhirnya, pada tahun 1959 tanggal 1 hingga 3 Juni dirayakan Hari Anak Nasional sesuai dengan usulan Gerwani.
Dengan begitu, Hari Anak Nasional di Indonesia bisa dirayakan bersama dengan Hari Anak Internasional.
Selama 3 hari sejak tanggal 24 hingga 28 Juni 1964, KOWANI mengadakan kongres kembali.
Dalam kongres tersebut, didiskusikan juga mengenai perayaan hari anak yang akhirnya disepakati untuk diubah menjadi tanggal 1 hingga 6 Juni.
Karena dilaksanakan dalam satu pekan, pemerintah sepakat untuk menamainya Hari Kanak-kanak Nasional.
Akhirnya pada tahun 1965, Hari Kanak-kanak Nasional pada 1 hingga 6 Juni dilaksanakan untuk yang pertama kalinya.
Baca Juga: Sambut Hari Anak Sedunia, Berikut Ini Tips Supaya Anak Merasa Aman Bahkan Saat Vaksinasi
Diadakannya Pekan Kanak-kanak lebih lama dari sebelumnya adalah agar bertepatan dengan hari lahir Presiden Soekarno.
Dengan begitu, hari penghormatan Presiden Soekarno ada dalam pekan dan perayaan yang sama dengan hari anak.
Namun, kesepakatan tersebut masih jauh dengan disepakatinya hari anak nasional 23 Juli.
Pada awal masa pemerintahan Presiden Soeharto yaitu tahun 1967, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan hari anak pada tanggal 18 Agustus.
Sayangnya, hal ini banyak pihak yang kurang puas terhadap perayaan Hari Kanak-kanak Nasional yang dilaksanakan bertepatan dengan hari Kemerdekaan.
Setelah itu, 3 tahun kemudian KOWANI dan Gabungan Taman Kanak-kanak Indonesia melakukan kongres.
Kongres yang dilakukan pada 26-28 Maret 1970 tersebut juga membahas mengenai pengubahan Hari Kanak-kanak Nasional.
Dalam kongres tersebut, KOWANI dan Gabungan Taman Kanak-kanak Indonesia menyetujui pengubahan Hari Kanak-kanak Nasional pada 17 Juni.
Melansir dari Kompas, tanggal tersebut bertepatan dengan adanya Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara IV yang juga menjadi landasan dimulainya Orde Baru.
Baca Juga: Peringati Hari Anak Nasional, KG Media Luncurkan Siniar ‘Dongeng Pilihan Orangtua’
Sayangnya, perjalanan disepakatinya Hari Anak Nasional ini kembali membawa berbagai perdebatan di tengah masyarakat.
Sebab, banyak pihak yang merasa Hari Anak Nasional yang saat ini bernama Hari Kanak-kanak Nasional tidak memiliki esensi sejarah yang tepat.
Akhirnya, tahun 1984 Hari Anak Nasional 23 Juli pun lahir. Mengapa dipilih tanggal 23 Juli?
Hal ini bertepatan dengan lahirnya Undang-undang Kesejahteraan RI Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak.
Kemudian Presiden Soeharto pada saat itu memperkuat keputusan tersebut dengan Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1984 yang dirayakan hingga hari ini.
Itulah tadi sejarah panjang mengenai Hari Anak Nasional 23 Juli.
Kira-kira, apa saja sih yang perlu dilakukan untuk merayakan Hari Anak Nasional nantinya?
Tak perlu yang muluk-muluk, Moms dan Dads bisa cukup membagi waktu yang berkualitas dengan anak.
Tapi, tak menutup kemungkinan bahwa Moms dan Dads juga perlu ketahui kembali apa saja yang menjadi hak-hak anak sampai sekarang.
Melansir dari Kompas, ini dia yang termasuk dalam hak anak:
- Hak pendidikan
- Hak perlindungan
- Hak bermain
- Hak rekreasi
- Hak akan makan
- Hak kesehatan
- Hak berpartisipasi
Selamat merayakan Hari Anak Nasional 23 Juli 2022, untuk keluarga di rumah.
Baca Juga: Peringati Hari Anak Nasional, KG Media Luncurkan Siniar ‘Dongeng Pilihan Orangtua’
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR