Nakita.id - Jangan sembarangan Moms, cara mengatasi bayi mencret harus dilakukan dengan tepat agar tidak menimbulkan efek buruk pada si Kecil.
Bayi mencret atau diare merupakan salah satu masalah yang kerap terjadi dan tidak jarang membuat orang tua bingung.
Banyak orang berpikiran mencret pada bayi biasanya akan sembuh sendiri tanpa perlu obat atau pergi ke dokter.
Tapi, bukan berarti kondisi tersebut biasa dianggap remeh ya, Moms.
Pasalnya menurut data, kasus kematian bayi akibat diare di Indonesia masih tinggi, yakni sekitar 30%.
Itu sebabnya, para orang tua tetap harus waspada saat si Kecil mengalami diare.
Lantas, bagaimana cara mengatasi bayi mencret yang tepat?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Nakita.id telah menghubungi seorang dokter spesialis anak, dr. Agus G. W. Wijata, SpA.
Bagaimana penjelasannya? Yuk simak!
Pertama-tama, dr. Agus menyarankan orang tua agar melihat tanda bayi mengalami mencret atau diare.
Berikut adalah tanda bahaya pada bayi diare:
1. Diare pada bayi usia kurang dari 3 bulan.
2. Diare dengan lendir darah.
3. Diare dengan dehidrasi.
4. Diare dengan tinja berwarna pucat.
5. Diare dengan kejang.
Cara mengatasi bayi mencret
Untuk menghentikan mencret pada bayi, dr. Agus menyarankan Moms memberikan oralit, makanan berkuah, menghindari teh dan minuman manis dengan kadar gula tinggi pada si Kecil.
Kemudian usahakan anak tetap makan dan berikan makanan yang mudah dicerna.
Sebut saja pisang, bubur, biskuit atau roti tawar.
Selanjutnya, berikan sirup zink selama 10 hari berturut-turut.
Pemberian sirup ini tetap harus diberikan meski diare bayi sudah berhenti.
Dosisnya adalah 10 mg untuk anak kurang dari 6 bulan dan 20 mg untuk anak lebih dari 6 bulan.
Selain itu, berikan probiotik pada si Kecil.
Moms juga perlu ingat untuk tidak memberikan obat diare pada si Kecil.
Ini karena diare merupakan respons tubuh mengeluarkan toxin atau zat berbahaya dari tubuh.
Selain itu, awasi si Kecil dari tanda-tanda dehidrasi.
Baca Juga: Tips Sederhana Mengatasi Bayi Mencret karena Masuk Angin, Catat Moms!
Diare disertai dehidrasi bisa ditandai dengan ubun-ubun bayi cekung, menangis tanpa keluar air mata, mulut kering dan muntah warna kehijauan.
Moms juga perlu waspada jika anak tidak buang air kecil lebih dari 4 jam dan ketika kencing warnanya pekat.
Jika bayi mengalami diare disertai dehidrasi, sebaiknya Moms segera berkonsultasi ke dokter.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR