Nakita.id - Merkuri kembali marak ditemukan di berbagai bahan kosmetik.
Sejak dahulu, bahaya merkuri sudah sering diingatkan dan juga dilarang oleh badan resmi yang menaunginya.
Penemuan merkuri pada kosmetik di Indonesia seolah tak ada habisnya.
Padahal, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengungkap bahaya merkuri dan melarang peredarannya.
Merkuri adalah racun tahan urai, yang dapat terakumulasi dalam tubuh, dan menyebabkan gangguan kesehatan, seperti kerusakan organ tubuh dan kanker.
Dikutip dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) AS dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), paparan merkuri bisa berbahaya bagi kesehatan.
Pada dasarnya, merkuri pada kosmetik mampu mencerahkan kulit secara instan, memberikan efek pencerahan kulit dengan cara mengurangi pigmentasi, serta mengurangi bintik-bintik dan noda hitam.
Akan tetapi jika penggunaannya dalam porsi yang tepat, tidak berlebihan, dan sudah teruji.
Jika tidak diawasi, bahaya merkuri ini tidak hanya dirasakan pengguna, tapi juga bisa memengaruhi janin dalam kandungan, sampai orang sekitar pengguna.
Baca Juga: Paparan Tinggi Merkuri Dalam Tubuh Bisa Sangat Berbahaya, Produk Apa Saja yang Perlu Diwaspadai?
Sayangnya, bahaya merkuri kerap diabaikan karena orang Indonesia kerap tergiur dengan iming-iming kulit putih instan tanpa proses.
Hal ini membuat peredaran merkuri sulit untuk ditekan.
Padahal bahayanya sudah jelas.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bahaya merkuri pada tubuh juga dapat menimbulkan efek toksik pada sistem saraf, saluran pencernaan, kulit, mata, hingga menurunkan sistem imun.
Melansir laman FDA Amerika Serikat, kandungan merkuri sangat sering dijumpai pada produk kecantikan yang dijual di pasaran.
Kandungan merkuri pada kosmetik sering ditemui dalam produk pencerah kulit dan perawatan anti penuaan, karena bertujuan untuk menghilangkan bintik-bintik hitam hingga kerutan.
Selain itu, merkuri pada kosmetik juga bisa ditemukan dalam produk yang dikhususkan untuk remaja, seperti perawatan jerawat.
Mengetahui apakah sebuah produk kosmetik mengandung merkuri atau tidak, dapat dilihat dari labelnya.
Moms disarankan untuk menghindari kosmetik dengan label yang terdapat tulisan mercurous chloride, calomel, mercuric, mercurio, atau mercury karena ini tanda ada merkuri pada kosemtik.
Baca Juga: Ciri-ciri Wajah Pakai Kosmetik Mengandung Merkuri Kerap Tidak Disadari, Salah Satunya Kulit Gatal
Memeriksa kandungan merkuri selain memerhatikan label komposisi bahan pada wadah produk, berikut ini juga ciri-ciri ada merkuri pada kosmetik seperti berikut ini.
1. Tidak ada label izin Bandan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di produknya.
2. Memiliki warna putih keabuan yang mengkilat atau warnanya mencolok.
3. Mengeluarkan aroma zat kimia yang menyengat.
Selain itu, Moms juga bisa memastikan dengan melakukan tes laboratorium secara resmi.
Akan tetapi tentu membutuhkan biaya yang tidak murah.
Moms juga bisa memeriksa kandungan dan keamanan kosmetik yang digunakan melalui laman resmi BPOM.
Moms bisa membuka laman resmi BPOM pada https://www.pom.go.id/new/.
Kemudian pilih daftar produk dan masukkan nama produk di cek produk BPOM.
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR