Mulai dari hipertensi kronis, diabetes sebelum hamil, diabetes gestasional atau diabetes yang terjadi pada kehamilan di atas usia 20 minggu, thrombophilia, SLE (systemic lupus erythematosus), antiphospholipid antibody syndrome, hingga penyakit ginjal.
“Selain itu, kehamilan kembar, usia ibu hamil lebih dari 35 tahun, mengikuti program bayi tabung, hingga obstructive sleep apnea juga termasuk dalam faktor risiko preeklampsia saat hamil,” jelas dr. Joe.
Nah, itulah penjelasan dokter obgyn mengenai komplikasi preeklampsia saat hamil ya, Moms.
Jika masih ada hal-hal terkait preeklampsia saat hamil yang ingin ditanyakan lebih lanjut, Moms bisa berkonsultasi secara intens dengan dokter kandungannya masing-masing.
Untuk melihat kembali apa saja komplikasi preeklampsia pada ibu hamil, cek halaman 2. (*)
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR