Nakita.id - Frekuensi BAB bayi 6 bulan umumnya terjadi berapa kali dalam sehari?
Frekuensi BAB bayi 6 bulan adalah hal penting yang harus selalu dipantau setiap orangtua.
Sebab, dengan mengetahui frekuensi BAB bayi 6 bulan, Moms bisa mengetahui baik atau tidaknya kondisi kesehatan serta normal atau tidaknya BAB Si Kecil.
Lantas, berapa frekuensi BAB bayi 6 bulan yang umunya bisa terjadi dalam sehari?
Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak indonesia), frekuensi BAB bayi 6 bulan - 12 bulan dikatakan normal, apabila terjadi 2 hingga 4 kali dalam satu hari.
Meski dikatakan normal, frekuensi itu juga tak selalu bisa menjadi patokan kesehatan bayi.
Sebab, tidak semua bayi 6 bulan memiliki frekuensi BAB selama 2 - 4 kali dalam sehari.
Hal ini bisa terjadi karena kondisi setiap bayi berbeda-beda, Moms.
Namun, Moms juga harus waspada apabila frekuensi BAB Si Kecil lebih dari frekuensi tersebut.
Sebab, akan ada banyak dampak negatif terhadap tumbuh kembang Si Kecil, apabila frekuensi BAB bayi 6 bulan tidak normal.
Sebenarnya, faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pola dan frekuensi BAB bayi?
Ketahui jawabannya, lewat penjelasan berikut ini, yuk Moms.
1. ASI / Sufor
Bayi yang mengonsumsi ASI, bisa saja memiliki frekuensi BAB sebanyak 3 - 5 kali dalam sehari.
Bahkan, ada pula kasus yang melaporan BAB bayi bisa terjadi hanya 1 kali dalam seminggu.
Hal ini memang wajar terjadi, namun bukan berarti kondisi ini bisa diabaikan.
Apabila Si Kecil mengalami kondisi ini, maka Moms harus memerhatikan konsistensi BAB-nya.
Jika konsistensi feses bayi lunak (tidak keras dan kering), maka kondisi ini disebut juga konstipasi.
Sementara, anak dengan sufor bisa saja rutin BAB 1 kali dalam sehari atau memiliki konsistensi fases yang keras.
2. Makanan MPASI
Makanan MPASI juga bisa memengaruhi pola dan frekuensi BAB bayi.
Apabila Si Kecil baru mulai mendapatkan MPASI, maka frekuensi BAB-nya akan terjadi lebih sering atau bisa menjaid lambat.
Semua itu tergantung dari pola pencernaan dan jenis makanan yang diberikan.
3. Ada penyakit lain
Dengan memerhatikan frekuensi BAB bayi, maka Moms juga bisa tahu apakah Si Kecil memiliki penyakit infeksi atau tidak dalam tubuhnya.
Apabila memiliki infeksi atau suatu penyakit, biasanya frekuensi BAB Si Kecil akan melebihi batas normal hingga terjadi diare.
Selain infeksi, frekuensi BAB bayi yang lewat dari batas normal juga bisa terjadi akibat adanya beberapa penyakit seperti penyakit crohn, penyakit celiac dan ileus.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR