T: Assalamu'alaikum Dr. Judi. Saat ini usia kehamilan saya masuk minggu 33. Sejak usia kehamilan 3 bulan ada bercak warna merah di kaki mulai dari pergelangan kaki hingga betis. Warna merah ini bentuknya spot. Tapi tidak ada keluhan lain hanya warnanya yang semakin merah apabila kaki terasa pegal dan capek. Banyak yang memberi saran saat kaki pegal atau capek, kaki digantung ke atas, Tapi setelah menggantung kaki tetap saja warna merah itu masih ada hanya warnanya yang berkurang tidak terlalu merah. Penyebab timbulnya merah pada kaki kiri dan kanan saya karena apa ya, Dok?
Selain itu, ada hal lain yang ingin saya tanyakan. Saat USG di usia kehamilan 33 minggu BB bayi 2557gr, dokter mengatakan bahwa air ketubannya sedikit kurang dari normal hanya tidak menyebutkan volume air ketuban saat periksa.
Bagaimana ukuran volume air ketuban sesuai dengan usia kehamilan? Bagaimana cara menambah air ketuban, apakah dengan minum yang banyak?Apakah pengaruhnya dari pengurangan air ketuban terhadap janin? Mohon penjelasannya Dok, terimakasih
Amalia - Cimahi
Bercak merah di kaki ibu kemungkinan suatu kelainan kapiler pembuluh darah, karena bertambah merah atau merahnya berkurang pada posisi tertentu. Sebaiknya berkonsultasi dengan spesialis penyakit dalam subbagian hematologi di RS dr. Hasan Sadikin Bandung.
Berat badan pada kehamilan 33 minggu sekitar 2100 gram, bila berat janin ibu 2557 gram berarti terlalu besar. Sayangnya Indonesia tidak punya ukuran-ukuran USG untuk janin Indonesia sehingga pengukuran berat dengan USG hampir selalu salah dengan kesalahan bervariasi dari 10 % hingga 25 %. Kalau benar perkiraannya besar, tolong Ibu melakukan uji gula darah (tes GTT) untuk menyingkirkan penyakit kencing manis karena kehamilan.
Volume air ketuban bervariasi sesuai usia kehamilan, terbanyak pada kehamilan 30 – 34 minggu, dan diukur berdasarkan indeks cairan ketuban pada 4 rongga Rahim, memakai USG. Indeks normal cairan ketuban adalah 10 – 25 cm; dan bila berkurang, maka indeksnya antara 5 – 10 cm; bila < 5 cm harus segera dilakukan pemeriksaan tambahan kardiotokografi (CTG) dan mencari kenapa sebabnya serta apakah harus dilahirkan atau tidak. Terima kasih atas pertanyaannya.
Narasumber: Dr. Judi Januadi Endjun, SpOG, Subbagian Fetomaternal, Departemen Obstetri dan Ginekologi FK UPN Veteran/RSPAD Gatot Subroto
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Ipoel |
KOMENTAR