Hati-hati! Membersihkan Telinga Anak dengan Cara Ini Justru Melukai Pendengaran Si Kecil

Cedera yang paling umum terjadi pada anak di bawah usia 8 tahun adalah gendang telinga berlubang.

Meskipun lilin telinga normal dan dapat melindungi telinga, studi dari American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery Foundation telah menunjukkan bahwa 90 persen orang masih berpikir mereka harus membersihkan telinga mereka sendiri atau telinga anak-anak mereka secara teratur.

Padahal, National Electronic Injury Surveillance System menyebut, kebiasaan ini paling umum menyebabkan penyumbatan saluran telinga atau gendang telinga yang berlubang.

Luka pada bagian dalam telinga sangat bisa terjadi akibat kebiasaan membersihkan telinga terlalu sering.

Sebagian besar terjadi saat membersihkan telinga, namun sejumlah besar anak-anak, yakni sekitar 20 persen terluka saat bermain dengan pembersih kapas atau menyeka telinga mereka.

Sebagian besar luka ini terjadi saat anak-anak memasukkan kapas sendiri ke dalam telinga.

Tapi tentu saja, orangtua juga bertanggung jawab atas kecelakaan yang terjadi pada anak.

Baca Juga: Cara Mengatasi Insomnia Hanya dengan Memijat Titik Tekanan pada Kaki Hingga Telinga, Bisa Dicoba Mulai Malam Nanti Supaya Tidur Makin Pulas Sampai Pagi

Cara Membersihkan Telinga yang Benar

Tips terbaik untuk membersihkan telinga ialah dengan membersihkan diri secara teratur.

Jika Moms harus membersihkan telinga anak, gunakan bola kapas biasa untuk membersihkan bagian luar saluran telinga.

Dokter menyarankan, Moms tak perlu mengorek bagian dalam telinga sebab kotoran telinga bisa keluar dengan sendirinya.

Bulu-bulu halus pada telinga akan mengantarkan kotoran telinga menuju ke luar saluran telinga sehingga cukup bersihkan bagian daun telinganya saja.

Jika anak sampai terluka atau mengeluh kesakitan ketika telinganya dibersihkan, segera bawa Si Kecil ke UGD untuk mendapatkan penanganan segera.

Baca Juga: Penyebab Telinga Gatal Terus Menerus, Rupanya Kebiasaan Terlalu Sering Membersihkan Telinga Salah Satu yang Perlu Dihindari

PROMOTED CONTENT