Nakita.id - Mengasuh anak memasuki usia remaja menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua.
Orangtua perlu aktif memberikan pengarahan dalam mengasuh anak memasuki usia remaja di kehidupan sosialnya.
Tetapi yang tak kalah penting dalam mengasuh anak memasuki usia remaja adalah cara menanamkan nilai agama di kehidupan hariannya.
Mengajarkan kehidupan beragama untuk anak remaja sangat penting sehingga anak bisa berperilaku baik sesuai adab yang dipakai di masyarakat.
Ketika memasuki usia remaja, orangtua tentu harus memiliki cara tersendiri agar mereka mau mendengarkan pembelajaran agama yang diberikan.
Agama seakan menjadi tiang penyangga untuk umat manusia menjalani kehidupannya.
Namun seiring berkembangnya zaman, pendidikan agama kian dikesampingkan dan dinilai hanya sebuah status saja. Baca juga tentang pendidikan, teknologi, keuangan, informasi, dan sebagainya di website Nawasiana.
Padahal agama berperan penting dalam kehidupan anak remaja yang masih mencari jati dirinya.
Nilai-nilai keagamaan sudah seharusnya tetap dijalankan dan diberikan dalam mengasuh anak memasuki usia remaja.
Menanamkan nilai-nilai keagamaan bisa diberikan secara langsung oleh orangtua.
Saat disambangi oleh tim Nakita, Jumat (15/7/2022) Evryanti C. Putri, M.Psi., Psikolog di TigaGenerasi@Brawijaya Clinic Kemang mengatakan diskusi jadi salah satu cara paling efektif untuk mengajarkan nilai keagamaan pada anak.
Ini dilakukan agar Moms bisa melihat dari sudut pandang mereka nilai keagamaan apa yang harus dilakukan.
"Anak remaja sudah sangat bisa diajak berdiskusi, karena memang penjelasan agama juga harus dilakukan dengan berdiskusi," ungkap Evryanti.
Pendidikan keagamaan ini juga bisa menjadi pegangan mereka untuk tidak melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama yang tentu akan merugikannya di masa depan.
Nilai-nilai keagamaan juga bisa menjadi kontrol bagaimana anak berperilaku terhadap sesama.
Dengan pendidikan agama anak remaja semakin mengetahui hal mana yang baik dan mana buruk.
"Semisalnya bisa dikaitkan dengan hal pacaran kalau di agama kita itu seperti apa, atau bisa juga memberikan pengetahuan seputar aurat laki-laki seperti apa aurat perempuan kayak gimana, apa yang harus dijaga," sambungnya.
Banyak orang yang menganggap pergaulan remaja saat ini bisa dikatakan semakin bebas.
Tak jarang orang beranggapan jika anak remaja jauh dari ajaran agama.
Orangtua bisa mengajarkan nilai keagamaan dengan memberikan pendidikan ibadah, akhlak, dan bersikap sambil berdiskusi bersama.
"Jangan hanya satu arah kita sebagai orangtua hanya ngasih input terus tanpa mendengar dari sisi anak," pinta Evryanti.
Pendidikan agama bisa diperoleh melalui rumah-rumah ibadah dan anak juga bisa diikutsertakan dalam kegiatan keagamaan yang ada di masyarakat.
Dalam kegiatan keagamaan yang ia ikuti ini bisa menambah wawasan.
Dengan begitu pengetahuan agama anak remaja juga semakin luas lagi.
Ini merupakan cara menanamkan nilai keagaman yang paling efektif.
"Ketika anak memasuki usia remaja mereka juga bisa ikut kegiataan keagaaman, misalnya ikut remaja masjid dekat rumah, jadi kelompok-kelompook keagaamaan supaya anak juga bisa dapat ilmu agama dari orang lain juga," ujarnya.
Memasuki usia remaja merupakan tahapan awal anak meniti masa depan.
Maka sangat penting untuk menanamkan nilai pendidikan keagamaan yang benar.
Jangan sampai anak yang menginjak usia remaja malah terjerumus ke dalam hal negatif.
Pendidikan keagamaan bisa memperteguh iman anak untuk tidak terpengaruh akan hal negatif yang ada.
Nilai keagamaan yang telah ditanamkan sejak kecil membuat mereka bisa berperilaku sesuai ajaran agama dan norma.
Tetapi untuk menerapkan nilai keagamaan ada peran orangtua yang begitu besar.
Pengarahan dalam pendidikan keagamaan perlu dilakukan orangtua untuk tetap bisa mengawasi proses anak dalam mempelajari agama.
Selalu diskusikan bersama anak agar orangtua bisa mengetahui dan meluruskan jika ada pemahaman yang kurang dimengerti atau salah tentang agama oleh anak.
"Tetapi tetap kita pantau apakah pengetahuan agamanya ini sesuai gak sama pengetahuan agama yang kita anut sehari-hari," pungkas Evryanti.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR