Sehingga anak remaja merasa bahwa mereka tidak selalu sendiri dalam menghadapi persoalan yang dialaminya.
"Ketika terjadi perubahan sikap pada mereka misalnya anak terlihat lebih tertutup, orangtua harus memiliki kepekaan dan mencari tahu apa yang sedang terjadi pada anaknya, menunjukkan perhatian dan kepeduliannya saat dibutuhkan," ujarnya.
Namun Moms juga harus menghormati dan tidak memaksa jika anak enggan bercerita.
Beri mereka sedikit waktu agar mereka siap menceritakan semuanya terlebih persoalan itu sifatnya privasi.
Moms perlu memberikan komunikasi yang positif agar mereka mau terbuka di setiap hal yang mereka alami.
Namun terkadang ada beberapa orangtua yang menganggap urusan pribadi anak menjadi urusannya juga.
Ini dikarenakan hal tersebut berlaku dari pengasuhan sejak lama yang membuat orangtua saat ini pun menerapkan pengasuhan yang sama pula.
Terkadang orangtua juga kerap menyalahkan anak terhadap apa yang ia ceritakan.
Padahal cara ini hanya akan membuat anak enggan untuk bercerita kembali.
Alih-alih menyalahkan atau memarahi anak, ada baiknya Moms diskusikan secara bersama-sama.
Bahkan Erni menghimbau orangtua perlu menjadi pendengar terlebih dulu.
Moms bisa mendengarkan ketika anak bercerita agar ia mengutarakan berbagai kegelisahan yang muncul di dalam pikirannya.
Bila diperlukan Moms bisa berbicara sekadar memberikan saran atau cara penyelesaian terbaik apabila anak mengalami masalah.
"Mengajak anak berpendapat dan berdiskusi serta membantu memberikan solusi dan menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi anak remaja. Orangtua harus memiliki kemampuan menjadi pendengar yang baik," tegas Erni.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR