Perubahan ini terjadi sesuai dengan kondisi yang mereka alami nantinya.
"Remaja adalah transisi dari anak-anak ke dewasa, dimana mereka ada perubahan baik dari emosional, psikososial baik empati dan lain sebagainya dan perubahan itu jauh lebih dinamis," ungkap dr. Abdullah.
Perubahan yang terjadi dalam kehidupannya ini kerap menimbulkan kebingungan para anak remaja.
Maka perlu bimbingan dan dukungan dari lingkungan sekitar agar proses menuju dewasanya ini tidak salah langkah.
Moms perlu mengetahui perubahan apa saja yang masih bisa dianggap normal dan bagaimana perubahan yang justru tak seharusnya terjadi pada anak remaja.
"Untuk perubahan itu kita bisa lihat apakah remaja tersebut ke dalam rentan yang normal atau tidak, jika memang iya tidak normal pasti ada hal yang harus dievaluasi," ucap dr. Abdullah.
Orangtua perlu mengajarkan adanya perubahan fisik pada anak remaja termasuk perubahan pada organ reproduksi.
Menurut dr. Abdullah, perubahan fisik bisa diketahui dari tanda-tanda seks primer dan seks sekunder.
"Pertama dari segi fisik, bagaimana orangtua mengajarkan perubahan fisik atau genetik tadi, apa yang harus dilakukan terhadap perubahan fisik itu yang mana pria dan wanita berbeda," terangnya.
Kemudian, pastikan anak remaja melakukan kehidupan yang positif untuk tumbuh kembangnya.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR