Ia tidak pernah lagi muncul di layar kaca dan memilih untuk pindah ke Yogyakarta.
"Sudah sumpek dan ingin tenang. Ya meski di sana menjanjikan, tapi kan saya sudah tua," ucapnya seperti dikutip dari Kompas.
Eddy tak lagi menggantungkan hidup pada kemampuannya melawak dan berperan sebagai tokoh konyol di depan kamera.
Ia pun mencari cara lain agar kebutuhan sehari-hari terpenuhi.
Berbekal tabungan dari hasil kerja kerasanya, Eddy membeli rumah di Yogyakarta dan membuka usaha.
Sampai akhir hayat, Eddy Gombloh masih berada di Yogyakarta kampung halamannya.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR