Nakita.id - Kabar duka datang dari dunia hiburan Tanah Air, komedian Eddy Gombloh meninggal dunia.
Eddy Gombloh meninggal dunia hari ini, Kamis 4 Juli 2022 di RS Sarjito, Yogyakarta.
Pelawak legendaris Eddy Gombloh meninggal dunia di usia 80 tahun diduga karena faktor usia dan penurunan kesehatan.
Melansir dari Kompas, Eddy meninggal dunia pada pukul 11.30 WIB (4/6/2022).
Hal ini dibenarkan oleh rekan seprofesinya, komedian Polo.
“Iya betul meninggal tadi jam 11.30 WIB di Yogyakarta,” kata Polo.
Ditanya mengenai penyebab meninggalnya Eddy Gombloh, Polo mengaku belum tahu secara pasti.
Ia menduga kalau meninggalnya Eddy Gombloh juga didasari faktor usia.
“Kalau sakitnya belum update, mungkin penuaan juga kali ya, sepuh,” terangnya.
Saat ini, jenazah sang komedian kondang disemayamkan di Yogyakarta.
Jenazah Eddy Gombloh rencananya akan dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Jakarta Barat.
Pemakaman dilangsungkan pada Jumat 5 Agustus 2022 besok, pukul 12.00 WIB.
“Akan dimakamkan besok di pemakaman Tegal Alur, besok pukul 12.00 WIB,” tukas Polo.
Fakta Eddy Gombloh
Eddy Gombloh memiliki nama asli Supardi.
Ia lahir pada 17 Agustus 1941.
Eddy merupakan pelawak legendaris yang muncul di film dan sketsa komedi.
Ia kerap membawakan karakter lugu atau polos.
Selain menjadi pelawak, Eddy juga tampil sebagai seorang aktor.
Ia bahkan pernah beradu akting dengan Benyamin Sueb di tahun 70-an.
Seiring dengan pergantian zaman, nama Eddy Gombloh pun jadi jarang terdengar.
Ia tidak pernah lagi muncul di layar kaca dan memilih untuk pindah ke Yogyakarta.
"Sudah sumpek dan ingin tenang. Ya meski di sana menjanjikan, tapi kan saya sudah tua," ucapnya seperti dikutip dari Kompas.
Eddy tak lagi menggantungkan hidup pada kemampuannya melawak dan berperan sebagai tokoh konyol di depan kamera.
Ia pun mencari cara lain agar kebutuhan sehari-hari terpenuhi.
Berbekal tabungan dari hasil kerja kerasanya, Eddy membeli rumah di Yogyakarta dan membuka usaha.
Sampai akhir hayat, Eddy Gombloh masih berada di Yogyakarta kampung halamannya.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR