"Lebih baik berusaha memenuhi bahasa cintanya, tapi jangan dituntut," ujar Lex De Prexis.
"Misalnya bahasa cintanya pasangan kita adalah hadiah, dia suka sekali menerima hadiah. Kita mesti cari tahu dulu nih, karena nggak sembarang hadiah dia suka. Hanya tahu dia suka hadiah, bukan berarti kita bisa membuang uang sebanyak-banyaknya untuk menyenangkannya," paparnya.
Dengan mempelajari bahasa cinta dari pasangan, maka Moms dan Dads juga bisa mengetahui hal penting yang sesuai bagi pasangan.
Saat ini, masalah finansial menjadi salah satu penyebab utama terjadinya banyak perceraian.
Oleh karena itu agar perceraian tak terjadi, ada baiknya Moms dan Dads membicarakan lebih dahulu masalah finansial sebelum menikah.
"Karena harus diomongin juga soal semuanya sebelum menikah, salah satunya termasuk keuangan," sambung Lex De Prexis lagi.
Bukan tak mungkin apabila masalah keuangan menjadi salah satu faktor terjadinya toxic relationship.
Oleh karena itu, sebelum melangkah ke jenjang yang lebih serius dan terhindar dari toxic relationship, membicarakan kondisi keuangan adalah hal yang wajib dilakukan.
"Lebih baik dikomunikasikan dulu semuanya mulai dari kondisi keuangan hingga kondisi serius lainnya," jelas Lex De Prexis.
Tak hanya itu saja, namun Moms dan Dads juga harus saling terbuka satu sama lain.
Hal ini penting dilakukan agar hubungan pernikahan bisa terus bertahan lama.
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR