3. Sleep starts (sensasi terjatuh saat tidur)
Banyak dari kita mungkin akrab dengan fenomena mulai tidur, atau "sentakan hypnic".
Ini dicirikan oleh sensasi jatuh dari ketinggian yang tinggi, atau tersandung, yang menyebabkan tubuh tersentak dan orang yang tidur terbangun, secara harfiah "dengan permulaan.
BACA JUGA: Jelang Puasa, Yuk Jaga Kesegaran Mulut Dengan Cara Sederhana Ini!
Shelly Weiss mencatat bahwa sleep starts sering terjadi pada orang normal dan pada usia berapa pun, dengan prevalensi sekitar 60-70% pada orang dewasa, mereka tidak dianggap sebagai gangguan tidur.
Biasanya, kontraksi otot berlangsung kurang dari 1 detik, dan mereka terjadi saat seseorang akan mengalami transisi ke keadaan tidur, atau selama tahap tidur ringan.
Meskipun sleep starts adalah kejadian normal, para ilmuwan menunjukkan bahwa faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan kemungkinannya.
BACA JUGA: Wasabi Manfaatnya Super, Tapi Ini Efeknya Jika Dikonsumsi Berlebih!
Menurut Weiss, ini termasuk, kelelahan, stres emosional, kurang tidur, olahraga berat, dan stimulan seperti kafein dan nikotin.
4. Bertindak seperti dalam mimpi
Seperti namanya, gangguan perilaku tidur Rapid Eye Movement (REM) terjadi selama tahap tidur REM, ketika sebagian besar mimpi terjadi.
Individu dengan gangguan perilaku ini cenderung "bertindak keluar" atau secara fisik menanggapi apa pun yang terjadi dalam mimpi mereka.
Source | : | medical news today |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR