Belum lama ini, Nakita.id telah menghubungi seorang bidan untuk menjelaskan mengenai membuang ari-ari.
Bidan Prita Yuliana Irnawati, SST., M.K.M yang berdinas di Rumah Terapi Mentari Bandung memberikan penjelasan mengenai hal ini.
Dikatakan kalau perihal mengubur atau membuang ari-ari itu sebenarnya berasal dari adat istiadat setiap wilayah. Artinya, tidak ada penjelasan secara medis mengenai manfaat membuang ari-ari.
"Soal ari-ari itu sebenarnya tergantung dari adat dan budaya di masing-masing tempat," buka bidan Prita.
Ia menjelaskan di wilayah Jawa sendiri tidak membuang ari-ari, melainkan menguburnya.
"Ada yang dikasih lampu, kembang dan segala macam, udah yang penting dikubur aja," tambahnya.
Bidan Prita menjelaskan kalau mungkin sebagian orang memilih membuang ari-ari.
Hal itu pun tidak menjadi masalah.
"Pokoknya urusan ari-ari sebenarnya tergantung dari tradisi masing-masing tempat," bebernya.
Bidan Prita menjelaskan asalkan tradisi dan budaya tersebut tidak menyakiti anak, maka tidak menjadi masalah.
"Asal tidak membahayakan nyawa, menurut saya tidak jadi masalah," tukasnya.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR