Nakita.id - Cara cepat hamil tentu sangat didambakan dan dicari banyak orang.
Namun bagaimana jika cara cepat hamil tersebut menjadi hambatan bagi perempuan dengan kondisi tertentu.
Bagi penderita miom, cara cepat hamil pasti jadi hal yang sangat dinanti. Banyak yang mengatakan bahwa penderita miom akan lebih sulit hamil dibandingkan perempuan dengan kondisi lainnya.
Apakah benar demikian?
Mengutip dari Nakita.id, miom atau mioma uteri merupakan tumor jinak yang berasal dari otot rahim, bisa terletak di bagian luar dinding rahim (mioma subserosum), di bagian tengah miomaterium (intramural), dan di bagian dalam (mioma uteri submukosum).
Biasanya Moms yang mengalami miom akan mengalami pembesaran rahim, gejala gangguan haid atau pendarahan dan nyeri haid, hingga mengalami gangguan kesuburan.
Untuk memastikan apakah kondisi tersebut miom, Moms memang harus melakukan USG transvaginal.
USG tersebut juga dapat menentukan lokasi miom dan apakah lokasinya mengganggu atau menyumbat saluran telur sehingga merusak rongga rahim atau tidak.
Lalu apakah benar bila miom akan menghambat kehamilan?
Melansir dari Tabloid Nova, Dr. Yassin Yanuar Mohammad, Sp.OG dari Rumah Sakit Pondok Indah menjelaskan bahwa miom harus dilihat dulu lokasinya baru diketahui apakah mengganggu program hamil atau tidak.
“Apakah miom bisa mempengaruhi perempuan yang berencana hamil? Itu harus diketahui terlebih dahulu kondisi miom-nya. Di mana lokasinya, berapa ukurannya, kemudian apa saja keluhan yang ditimbulkan?” terang Dr. Yassin mengutip dari Tabloid Nova.
Baca Juga: Cara Cepat Hamil dengan Sering Konsumsi Vitamin Salah Satunya yang Mengandung Zat Besi
Sebagai informasi, ternyata sebanyak 80 persen perempuan memiliki miom.
Akan tetapi ukurannya beragam.
Ada yang kecil sekali sebesar biji apel, ada juga yang sangat besar.
Ada yang hanya memiliki satu miom, ada juga yang memiliki beberapa miom.
Jika Moms ingin mengetahui cara cepat hamil setelah mengetahui bahwa dirinya memiliki miom, Moms bisa memerhatikan hal ini terlebih dahulu.
Sebelum Moms pesimis, Moms harus memastikan dahulu apakah ukuran dan lokasi miom mengganggu program hamil.
"Memang harus dilihat dulu apakah miom tersebut membuatnya sulit hamil? Apabila miom di endometrium dan menonjol sehingga mendesak rongga rahim, itu ada potensi mengganggu kehamilan. Tapi kalau di dinding rahim atau luar rahim, itu biasanya tidak menjadi kendala untuk hamil," ujar Dr. Yassin.
"Jadi misal seorang perempuan baru tahu ia memiliki miom setelah ia hamil, tapi selama ini memang tak ada keluhan apa-apa, berarti ya memang tidak apa-apa. Kecuali miomnya besar atau di atas 5 cm, itu perlu dipantau lebih intensif," jelasnya.
Hal ini dikarenakan ukuran miom yang lebih dari 5 cm dikhawatirkan dapat mengganggu pertumbuhan rahim sehingga mendorong janin akan sulit berputar ke jalan lahir sehingga menyebabkan kondisi sungsang.
Moms harus memantau kondisi miom karena kondisinya bisa berubah-ubah sebab mengalami kemungkinan degenerasi ketika hamil.
"Karena miom itu kan tumor jinak yang berkaitan dengan hormonal. Jadi saat hamil, ada hormon yang bisa membuat miom degenerasi alias berkurang atau melemah. Jadi ada reaksi yang membuat miom tidak tumbuh lagi dan otomatis mati," tutur Dr. Yassin.
Baca Juga: 7 Buah-buahan yang Bermanfaat untuk Dikonsumsi Agar Cepat Hamil
Hal tersebut bisa hilang seiring terhentinya siklus hormonal perempuan.
"Misal ketika ia hamil, konsumsi obat kontrasepsi, menopause, dan lainnya."
Meski demikian, ada pula potensi yang membuat miom berisiko dan menyebabkan pendarahan yang membuat nyeri.
Miom pada dinding rahim perlu diwaspadai karena berisiko menyebabkan gangguan pada dinding rahim yang akan berkontraksi.
Namun Dr. Yassin mengimbau para perempuan yang memiliki miom untuk tidak terlalu khawatir.
Pasalnya, bila miom tak menimbulkan gejala apapun, sebaiknya ia tak perlu dilakukan penindakan medis.
"Asal, rajin observasi setiap 6 bulan untuk melihat pertumbuhannya.
"Pasalnya, ada 1 persen potensi miom menjadi ganas. Tapi itu kecil sekali. Pokoknya, perhatikan keluhan," ujarnya.
Moms tak perlu percaya mengenai mitos bahwa pasokan gizi untuk janin berebut dengan miom.
Pasalnya hal tersebut merupakan mitos.
"Tidak sesesumbar itu, sih. Kan, janin sudah punya plasenta sendiri yang fungsinya untuk perantara ibu dan janin," jelas Dr. Yassin.
Baca Juga: Ramuan Agar Cepat Hamil ala dr. Zaidul Akbar, Pasangan yang Baru Menikah Wajib Tahu Ini!
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR