"Korban jatuh dan kepala serta wajahnya membentur jalan aspal hingga pingsan dan tidak sadarkan diri selanjutnya warga setempat memberikan pertolongan dan langsung dilarikannya ke Klinik Kayla," jelas Hartono mengutip dari Kompas.
Awalnya, Rini sempat dilarang oleh sejumlah warga untuk mengikuti lomba balap karung karena baru dua bulan melahirkan bayi.
Akan tetapi Rini tak menghiraukan larangan tersebut.
Menurut penjelasan dokter yang menangani Rini, yakni Dokter Penyakit Dalam Andi Khomeini Takdir, pasien yang memiliki riwayat hipertensi memang memiliki risiko berbahaya saat melakukan aktivitas fisik yang berat dan mendadak.
"Memang ada risiko untuk pasien-pasien hipertensi jika harus beraktivitas yang tiba-tiba memaksa kerja jantung," jelas Andi melansir dari Kompas.
"Apalagi yang kurang terkontrol tekanan darahnya," tambahnya.
Terlebih lagi, korban tersebut baru saja melahirkan.
Tentu sangat mempengaruhi kondisi fisiknya, sehingga kondisi ibu pascapersalinan harus sangat diperhatikan.
"Ditambah lagi kondisi yang baru melahirkan dan mungkin saja juga sedang menyusui. Ibu hamil dan menyusui pun perlu hati-hati," kata Andi.
Di lain tempat, Dekan FK UI Ari Fahria Syam yang juga seorang dokter spesialis penyakit dalam memberi komentar terkait kasus kematian ibu muda yang meninggal dunia saat mengikuti lomba balap karung.
Menurutnya, kematian mendadak bisa saja dialami ketika seseorang mengalami serangan jantung, pecah pembuluh otak, hipertensi, hingga riwayat penyakit paru-paru yang dipicu oleh aktivitas fisik cukup berat dan dilakukan secara tiba-tiba.
Baca Juga: Berikut Daftar Lomba 17 Agustus Untuk Ibu-ibu, Unik, Menarik dan Seru!
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |