Penggunaan obat pencahar sebaiknya dilakukan dengan pengawasan dokter.
Sebab, jenis, lama, dan dosis pencahar yang diberikan sangat tergantung dari berat ringannya konstipasi. Pencahar dapat diberikan melalui oral (mulut) atau anus.
Pemberian melalui anus biasanya pada keadaan yang lebih berat, dimana tinja harus segera dikeluarkan setelah dengan pemberian oral atau diet tak menunjukkan hasil.
Jika bayi mengalami sembelit pada satu minggu pertama kelahiran, harus dicurigai ada kelainan anatomi bawaan sejak lahir.
Yang paling sering adalah Hirschprung, yaitu tak ditemukannya persarafan pada sebagian segmen usus.
Dengan tak adanya sistem saraf tersebut, gerakan usus akan terganggu sehingga tinja akan tertahan di situ.
Bila keadaan ini berlangsung lama, kuman-kuman di usus besar jadi menumpuk dan berlebihan. Selanjutnya akan terjadi infeksi enterokolitis (infeksi usus).
Jika didiamkan bisa menjadi sepsis (infeksi berat) yang dapat menyebabkan kematian bayi.
Bisa juga lama-lama karena pembusukan kotoran, akan mengeluarkan cairan.
Cairan ini akan merembes keluar tanpa bisa ditahan oleh anus karena tak ada persarafan tadi.
Mungkin orang tua ataupun dokter tak menyadari adanya kelainan ini, dianggapnya si bayi mengalami mencret atau diare biasa.
Baca Juga: Obat Bayi Diare, Ketahui Penyebab dan Cara Mendeteksinya Lebih Dulu
Simak 5 Destinasi Sejuk di Indonesia serta Rekomendasi Gaya agar Tetap Nyaman dan Hangat dari Uniqlo
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR