Nakita.id – Penting untuk memahami obat bayi penyakit kuning saat baru lahir serta penyebab kondisi ini terjadi.
Dengan penanganan yang tepat sebagai obat bayi penyakit kuning bisa sembuh dengan sendirian.
Obat bayi penyakit kuning terutama saat baru lahir dapat dilakukan dengan bantuan medis maupun dengan perawatan sederhana di rumah.
Penyakit kuning umumnya ditandai dengan menguningnya kulit dan bagian putih mata.
Untuk memeriksa bayi kuning, tekan dengan lembut di dahi atau hidung bayi.
Jika kulit terlihat kuning di tempat menekan, kemungkinan bayi mengalami penyakit kuning ringan.
Sebaliknya, iika bayi tidak mengalami penyakit kuning, warna kulitnya akan terlihat sedikit lebih terang dari warna normalnya untuk beberapa saat.
Lantas apa penyebab penyakit kuning pada bayi baru lahir?
Dilansir dari Cleveland Clinic, penyakit kuning terjadi ketika darah bayi memiliki terlalu banyak bilirubin. Bilirubin adalah bahan kimia yang dibuat tubuh ketika memecah sel darah merah tua.
Jika hati bayi belum cukup berkembang untuk membuang bilirubin, ia bisa mulai menumpuk. Penumpukan bilirubin ini menyebabkan kulit bayi terlihat kuning.
Terutama pada bayi yang baru lahir.
Bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 38 minggu mungkin tidak dapat memproses bilirubin secepat bayi cukup bulan
Bayi prematur juga dapat makan lebih sedikit dan buang air besar lebih sedikit, sehingga bilirubin yang dikeluarkan melalui tinja lebih sedikit.
Selain itu penyakit kuning yang parah dapat terjadi jika bayi memiliki:
- Infeksi darah (sepsis)
- Golongan darah yang berbeda ibu
- Memar dari kelahiran yang sulit
- Terlalu banyak sel darah merah
- Tingkat oksigen rendah (hipoksia)
- Kondisi hati seperti atresia bilier
Perawatan untuk menurunkan kadar bilirubin dalam darah bayi sebagai obat bayi penyakit kuning mungkin termasuk:
1. Pemberian makan lebih sering
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh Bayi yang Mengidap Penyakit Kuning, Ini Bahayanya yang Perlu Diwaspadai
Menyusui lebih sering akan memberi bayi lebih banyak nutrisi dan menyebabkan lebih banyak buang air besar. Dengan demikian meningkatkan jumlah bilirubin yang dikeluarkan dalam tinja bayi.
Bayi yang diberi ASI harus diberi makan delapan sampai 12 kali sehari selama beberapa hari pertama kehidupannya.
Bayi yang diberi susu formula biasanya harus memiliki 1 hingga 2 ons (sekitar 30 hingga 60 mililiter) susu formula setiap dua hingga tiga jam selama minggu pertama.
2. Pemberian makanan tambahan
Jika bayi mengalami kesulitan menyusui, kehilangan berat badan, atau mengalami dehidrasi, dokter mungkin menyarankan untuk memberikan susu formula.
Dalam beberapa kasus, dokter juga menyarankan untuk menggunakan susu formula saja selama beberapa hari dan kemudian melanjutkan menyusui. Konsultasikan kepada dokter terkait pilihan makanan apa yang tepat untuk bayi.
3. Terapi cahaya atau berjemur
Sinar matahari membantu memecah bilirubin tidak langsung sehingga hati bayi dapat memprosesnya dengan lebih mudah.
Caranya dengan tempatkan bayi di jendela yang cukup terang selama 10 menit dua kali sehari sering kali diperlukan untuk membantu menyembuhkan penyakit kuning ringan.
Hindari untuk menempatkan bayi di bawah sinar matahari langsung.
Jika kadar bilirubin terlalu tinggi, anak mungkin perlu ditempatkan di bawah jenis cahaya khusus yang disebut dengan perawatan fototerapi.
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR