Nakita.id - Tahukah Moms, kesuksesan seseorang ditentukan oleh IQ dan EQ yang seimbang.
Untuk mewujudkan hal ini ternyata bisa dilakukan sejak bayi masih dalam kandungan lho.
Moms dan Dads bisa #BerperanSama membentuk IQ dan EQ anak sejak dalam kandungan.
Ini berlaku seiring dengan komitmen ibu hamil untuk selalu mengonsumsi cukup nutrisi setiap harinya.
Dads perlu memantau asupan nutrisi Moms, termasuk mikronutriennya.
Pasalnya, konsumsi mikronutrien Moms tidak hanya menentukan kognitif, tapi juga perilaku anak.
Perilaku inilah yang kemudian menentukan apakah anak berkualitas baik atau tidak di kehidupan bermasyarakat.
Mikronutrien berperan besar dalam penyusunan susunan saraf walau diperlukan dalam jumlah kecil.
Selama kehamilan, susunan saraf pusat merupakan bagian yang paling awal dan akhir dibentuk.
Selama 9 bulan ibu harus memastikan cukup konsumsi mikronutrien yang meliputi besi, zinc, folat, vitamin, kalsium, magnesium, fosfor, dan tembaga.
Mikronutrien yang cukup akan menghasilkan sel saraf yang terbentuk dan tersambung sempurna.
Baca Juga: Ayah Berperan Sama Menjadi Role Model untuk Anak, Manfaatnya Si Kecil Tumbuh dengan Baik dan Sehat
Sebaliknya, kekurangan mikronutrien menyebabkan sel saraf tidak tersusun sempurna.
Padahal, kualitas sel saraf inilah yang menentukan nilai IQ dan EQ anak.
Misalnya saja kekurangan besi, ini tidak sekadar menyebabkan anemia.
Defisit besi juga mengakibatkan buruknya sambungan antarsel saraf (myelinasi).
Myelinasi adalah selubung penyambung sel saraf yang tersusun atas lemak dan protein.
Selubung yang baik mempercepat penyampaian informasi antarsel saraf hingga otak dan diolah menjadi suatu respons.
Sedangkan selubung yang buruk, banyak terdapat lubang sehingga menyulitkan informasi sampai ke otak.
Bahkan bukan tidak mungkin informasi tersebut bocor dan hilang di tengah jalan. Akibatnya tidak ada respons yang diberikan tubuh.
Selubung yang buruk akan menghasilkan individu yang berpikiran lambat, tidak cepat tanggap, dan sulit berkonsentrasi.
Padahal respons inilah yang menentukan kualitas IQ dan EQ anak.
Pada anak autis misalnya, myelinasi tidak tersusun dengan baik, karena itu tidak heran bila mereka memiliki respons minim.
Baca Juga: Berperan Sama dalam Menjaga Jam Tidur Anak, Ini Dia yang Harus Dilakukan oleh Dads
Buruknya kecukupan mikronutrien juga membuat seorang anak mudah terkena gangguan kejiwaan (psychological disorder).
Seperti misalnya depresi, skizofrenia, hingga bunuh diri usia dini.
Sayangnya kecukupan mikronutrien masih minim di kalangan ibu hamil Indonesia.
Padahal selain sebagai penyusun selubung myelin, besi juga menyusun rantai energi yang menentukan stamina anak sepanjang hidupnya.
Sementara zinc memastikan rantai DNA berfungsi semestinya dan meminimalkan mutasi.
Kekurangan mikronutrien sesungguhnya berdampak lebih parah dari sekadar berat badan rendah, atau organ tak sempurna.
Namun kedua masalah tersebut bisa diperbaiki.
Berbeda dengan susunan saraf yang menentukan kualitas anak di masa mendatang.
Oleh sebab itu, sejak masa kehamilan Dads perlu #BerperanSama memantau asupan gizi Moms dan memastikan Si Kecil dalam kandungan mendapat nutrisi yang tepat.
Baca Juga: Berperan Sama Ketika Anak Sedang Sakit, Ini Hal yang Bisa Dads Lakukan Supaya Si Kecil Cepat Sembuh
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR