Nakita.id – Setiap orangtua tentu ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya.
Terutama dalam pemenuhan nutrisi untuk menunjang tumbuh kembang anak.
Salah satu nutrisi terbaik untuk bayi baru lahir adalah ASI.
ASI adalah makanan utama pada bayi 0-6 bulan.
Meski hanya dengan ASI, kebutuhan nutrisi serta gizi anak pasti tercukupi.
Itulah mengapa banyak para ibu yang melakukan berbagai cara agar kualitas ASInya tetap terjaga.
Namun sayangnya, tidak semua ibu dapat memberikan ASI secara ekslusif.
Berbagai macam kendala bisa saja terjadi yang membuat Moms sulit menyusui secara langsung.
Salah satunya ASI tidak keluar setelah melahirkan.
Beberapa ibu bisa saja mengalami kondisi ASI yang sulit keluar.
Lantas, hal apa saja yang menyebabkan ASI seret?
Ternyata ada banyak faktor yang bisa jadi pemicu ASI sulit keluar.
Saat diwawancarai oleh tim Nakita, Kamis (18/8/2022) dr. Muthia Despi Utami, Dokter Konselor Laktasi RS PMI Kota Bogor mengungkapkan jika penyulit menyusui pasti ada.
Beberapa hal yang menjadi penyebab ASI sulit keluar adalah:
Posisi pelekatan yang salah
Pelekatan bayi yang kurang tepat pada puting ibu bisa menyebabkan ASI sulit keluar.
Saat menyusui pastikan posisi dilakukan dengan cara yang tepat.
Pastikan juga mulut Si Kecil memenuhi bagian areola payudara ibu.
Posisi pelekatan yang benar mempermudah bayi menyusu, sehingga proses pengosongan payudara berjalan dengan baik.
Pengosongan payudara yang teratur inilah yang menyebabkan produksi ASI dapat meningkat.
"Posisi perlekatan, jadi jika posisi perlekatan itu baik, pengosongan payudaranya baik, itu produksi ASI nya terus meningkat," ucap dr. Muthia.
Diketahui ketika bayi mengisap payudara Moms, ini akan merangsang otak untuk mengeluarkan hormon prolaktin.
Sedanghan hormon prolaktin bekerja untuk menghasilkan ASI yang dialirkan ke payudara.
Ibu merasa stres
Ketika ASI terlambat keluar ini bisa memicu stres pada Moms.
Sedangkan stres juga dapat mengakibatkan ASI tidak keluar.
Kondisi seperti ini yang sudah seharusnya dihilangkan.
Saat masa-masa menyusui Moms perlu memiliki perasaan yang lebih tenang dan rileks.
dr. Muthia mengatakan jika kondisi fisik dan mental ibu baik, tidak merasa stres, ini akan memicu timbulnya hormon oksitosin.
"Hormon oksitosin, oksitosin itu hormon cinta jadi ketika kita merasa rileks santai itu oksitosin akan bekerja dan ASI menjadi lancar," tutur dr. Muthia.
Apabila oksitosin terhambat ini akan memicu ASI menjadi sulit keluar.
"Kalau oksitosin terhambat itulah yang akan menjadi serat," sambungnya.
ASI yang serat bukan berarti ASInya sedikit ya Moms.
Namun produksi ASI berjalan lancar namun cara pengeluarannya terhambat.
Kondisi lainnya yang menyebabkan ASI sulit keluar, yakni:
- Moms kelelahan
- Moms yang menjalani LDM (Long Distance Marriage)
Kondisi LDM bisa memengaruhi psikis ibu.
Sehingga memengaruhi kualitas dari ASI yang dikeluarkan.
Apabila tidak ada ASI yang keluar, dr. Muthia menyarankan untuk Moms melakukan pijat oksitosin.
Pijat oksitosin merupakan salah satu teknik pijat yang banyak dilakukan pascapersalinan.
Pijat oksitosin dilakukan untuk merangsang refleks oksitosin yang membuat ASI lancar.
"Disarankan ibu tenang, rileks atau melakukan pijat punggung yang dikenal pijat oksitosin," pungkas dr. Muthia.
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR