Nakita.id - Moms ingin lakukan pijat capek saat hamil. Boleh tidak sih?
Banyak bumil yang bertanya-tanya apakah melakukan pijat capek saat hamil itu diperbolehkan.
Sebab, ditakutkan nantinya pijat malah menimbulkan serangkaian gejala yang membuat Moms jadi sakit.
Misalnya kontraksi, kram, dan lain-lain.
Padahal dengan pijat, Moms bisa menjadi bisa jauh jadi lebih rileks dan jadi kembali berenergi.
Sebenarnya, melakukan pijat selama masa kehamilan itu dibolehkan, lo, Moms.
Tapi, tetap harus memerhatikan beberapa syarat sebelum memanggil terapis ke rumah untuk memijat. Apa saja, ya?
1. Pilih terapis yang bersertifikasi
Moms bisa memilih terapis atau tukang pijat yang sudah memiliki sertifikasi untuk memijat ibu hamil.
Sebab, memijat ibu hamil tidak bisa seperti memijat orang pada umumnya.
Ada beberapa titik pada bagian tubuh ibu hamil yang sebaiknya tidak dipijat.
Baca Juga: Datang ke Posyandu Saat Masa Kehamilan Yuk! Kenali 5 Kegiatan dan Manfaat Posyandu Bagi Bumil
Sebelumnya pernah diwartakan oleh Nakita, memijat bagian kaki, tangan, punggung, kepala, wajah, tidak masalah.
Tapi bagian perut dan payudara tidak boleh dipijat selama Moms berada di masa kehamilan.
Hal ini bisa menyebabkan timbulnya kontraksi.
2. Usia kehamilan sudah mencukupi
Salah satu hal yang penting untuk dipikirkan sebelum pijat capek saat hamil adalah soal usia kehamilan.
Tanyakan pada dokter atau bidan, kira-kira kapan Moms bisa mulai pijat capek saat hamil.
Biasanya, ibu hamil baru boleh pijat di usia kehamilan 14 hingga 20 minggu.
3. Kondisi harus fit
Sebelum pijat, Moms perlu untuk cek dulu tekanan darahnya.
Jika normal, antara 90 hingga 140 mmHg, Moms diperbolehkah untuk melakukan pijat.
Di atas dan di bawah rentang tersebut, Moms tidak disarankan untuk melakukan pijat di masa kehamilan.
Baca Juga: Berhubungan Seks Saat Hamil Tua Harus Dihentikan, Apabila Bumil Alami 3 Kondisi Ini
Tak hanya itu, jangan sampai Moms sedang kontraksi atau kram tapi malah memaksakan diri untuk pijat.
Hal ini jangan sampai terjadi, ya, Moms.
Memaksakan diri untuk pijat saat sedang kontraksi malah memicu gejala yang semakin parah.
Itulah tadi 3 hal yang perlu dipertimbangkan sebelum Moms melakukan pijat saat hamil.
Tapi perlu diketahui, pijat ini sifatnya hanya sementara, ya, Moms.
Artinya, setelah pijat Moms bisa saja rileks dan bersemangat kembali, selanjutnya Moms bisa kembali lelah setelah beraktivitas.
Untuk mengantisipasi rasa lelah, amat disarankan untuk melakukan yoga hamil secara rutin.
Moms dan Dads bisa mencari kelas yoga untuk ibu hamil di puskesmas, klinik, atau rumah sakit terdekat.
Yoga hamil ini sangat penting untuk menurunkan keluhan fisik yang dialami bumil, lo.
Maka dari itu, yoga hamil amat perlu untuk dilakukan oleh ibu-ibu yang sedang hamil, terutama yang memiliki aktivitas padat.
Jadi bagaimana, Moms? Siap untuk pijat hamil kali ini?
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR