Bila Dads sudah melakukan itu, maka Si Kecil akan bisa untuk mencoba memahami soal topik sensitif yang Dads bicarakan.
Untuk menciptakan ruang aman saat membicarakan topik sensitif, cara pertama yang bisa Dads lakukan adalah dengan memasukkan aturan dan pedoman percakapan ke dalam kehidupan sehari-hari.
Dua cara yang Dads lakukan itu nantinya dapat membuat Si Kecil lebih berani untuk kembali membicarakan topik sensitif lainnya di lain waktu bersama Dads.
2. Jangan Biarkan Percakapan Hanya Terjadi Sekali
Percakapan tentang topik-topik penting atau sensitif tidak boleh hanya dilakukan dalam satu kali saja.
Dads perlu melakukannya dalam rangkaian waktu saat Si Kecil masih dalam masa kanak-kanak.
Pastikan Dads menjaga agar percapakan tetap terbuka dan berkelanjutan.
Hal itu penting dilakukan, agar Si Kecil merasa aman untuk mengajukan pertanyaan dan pemikiran yang muncul setelah percakapan berakhir.
Atau, Dads juga bisa menggunakan waktu saat kumpul keluarga untuk melakukan hal ini dengan Si Kecil.
Contohnya, saat waktu makan malam bersama keluarga, Dads bisa memberikan kesempatan kepada anggota keluarga lain termasuk Si Kecil untuk membahas tentang suatu topik yang membuatnya penasaran.
Setelah percakapan berakhir, Dads bisa bantu Si Kecil agar bisa tetap berpikir kritis tentang topik sensitif yang sedang dibicarakan.
Baca Juga: Ayah Berperan Sama Meredakan Tantrum pada Anak yang Mengamuk di Depan Umum
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR