Nakita.id - Ibu hamil tentu membutuhkan banyak azupan makanan bergizi.
Namun kadang, membutuhkan asupan makanan itu salah diartikan dengan makan banyak, terutama konsumsi karbohidrat.
Sebenarnya, berapa takaran karbohidrat yang baik untuk ibu hamil?
Dalam keadaan tak hamil, seorang wanita membutuhkan karbohidrat sekitar 365 gram atau 1.460 Kalori karena 1 gram karbohidrat mengandung 4 Kalori.
Sebagai pemasok utama kebutuhan kalori, prosentase asupan makanan sumber karbohidrat ini mencapai sekitar 52 persen dari kebutuhan total kalori.
Dalam keadaan hamil yang kebutuhan kalorinya mengalami peningkatan sebesar 300 kalori, asupan sumber karbohidrat pun harus ditambah.
Sebagai pasokan terbesar dari kebutuhan kalori, asupan karbohidrat yang melebihi jumlah yang direkomendasikan tentu saja bakal tersimpan sebagai kelebihan energi dalam bentuk lemak tubuh.
Itu sebab, asupannya harus betul-betul diperhatikan bila ingin menjaga berat tubuh.
Dari berbagai penelitian terbukti, cara makan yang sekaligus banyak ternyata lebih "merugikan" ketimbang makan sering dengan porsi kecil. Sebab, aktivitas makan dan mencerna makanan memerlukan kalori yang tidak sedikit.
Dengan begitu, makan yang sekaligus kenyang dengan jumlah porsi yang sama, membutuhkan lebih sedikit kalori dibanding makan sering dengan porsi kecil.
Hingga selisih antara kalori yang masuk dan yang dikeluarkan pun menjadi semakkin besar sehingga membuat tubuh jadi gampang gemuk.
Baca Juga: Bukannya Langsing Tapi Justru Lebih Cepat Menua, Waspada dengan Cara Diet yang Salah Ini
Selain itu, kondisi fisik makanan itu sendiri juga ikut mempengaruhi keseimbangan asupan kalori dari golongan karbohidrat.
Contohnya, roti dengan permukaan lebar dan bertekstur lunak ternyata lebih mudah dicerna dibanding jenis pasta yang sama-sama termasuk dalam golongan karbohidrat.
Itu sebab, tubuh membutuhkan energi lebih banyak untuk mencerna 200 Kalori pasta ketimbang 200 Kalori roti.
Dengan kata lain, mengkonsumsi pasta lebih menguntungkan bila si ibu memang dianjurkan membatasi pertambahan BB sesuai usia kehamilan.
Artinya, agar kebutuhan kalori dari golongan karbohidrat ini tercukupi tanpa harus menambah timbunan lemak, si ibu bisa memilih jenis pangan berdasarkan alasan tadi. Yang juga perlu diperhatikan adalah waktu makan.
Agar tak memperbesar selisih kalori antara input dan output , ibu hamil pun disarankan menyusun jadwal makan sedemikian rupa agar saat waktu makan tiba, ia tidak dalam kondisi lapar berat.
Sebab, semakin kita merasa lapar, makanan yang tersaji pun akan kian terlihat mengundang selera. Nah, yang sering terjadi, kita pun lupa menghitung angka kecukupan kalori.
Di samping itu, dalam keadaan lapar sebetulnya kita hanya sedikit membuang energi untuk menyantapnya. Karena itulah ahli sering menyarankan, makanlah tanpa harus menunggu rasa lapar datang.
Ibu hamil yang kelebihan kalori akibat kebanyakan mengkonsumsi karbohidrat juga disarankan menjauhi camilan berkalori tinggi semisal kue tart, kacang-kacangan, es krim, susu kental manis dan sejenisnya.
Jauhi juga makanan "kosong" seperti cokelat, permen, aneka keripik, soft drink, sirup, dan makanan lain yang banyak mengandung gula.
Juga disarankan untuk mengolah makanan dengan cara sehat seperti dibakar, dibuat tim, atau dikukus, ketimbang digoreng. (Sumber: Tabloid Nakita)
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR