Nakita.id - Keguguran saat hamil 1 minggu bisa saja terjadi.
Kondisi tersebut dikategorikan sebagai keguguran, meskipun usia kehamilan masih terbilang sangat muda.
Dalam bahasa medis, keguguran disebut juga abortus spontan.
Keguguran merupakan gugurnya kandungan sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu.
Kondisi ini dapat diketahui saat tidak ada denyut jantung janin ketika melakukan USG.
Tanda-tanda utama terjadinya keguguran adalah terjadinya pendarahan dari vagina dan nyeri perut.
Ada beberapa jenis keguguran yang bisa terjadi pada ibu hamil.
Karena jenisnya berbeda, maka penanganannya juga tidak sama.
Mengutip dari Parents, berikut macam-macam keguguran yang terjadi pada ibu hamil.
Macam-macam Keguguran pada Ibu Hamil
1. Abortus komplet
Saat terjadi keguguran, mulut rahim terbuka lebar.
Saat itulah seluruh jaringan janin keluar dari rahim.
Baca Juga: Benarkah Makan Nanas Bisa Sebabkan Keguguran saat Hamil 1 Minggu? Ketahui Apa Saja Kandungan dalam Buah Nanas
Ibu hamil akan mengalami perdarahan vagina serta nyeri perut seperti sedang melahirkan.
Biasanya, abortus komplet terjadi pada usia kehamilan kurang dari 12 minggu.
2. Abortus inkomplet
Jenis keguguran setelahnya adalah abortus inkomplet.
Abortus inkomplet terjadi saat jaringan janin sudah keluar sebagian.
Umumnya, perdarahan serta nyeri perut akan berlangsung lama.
Kemudian baru bisa berhenti setelah seluruh jaringan keluar atau dilakukan kuretase.
3. Abortus insipiens
Keguguran jenis selanjutnya adalah abortus insipiens.
Keguguran jenis abortus insipiens ditandai dengan terjadinya perdarahan.
Juga disertai nyeri perut yang sangat menyakitkan.
Akan tetapi jaringan janin masih utuh dan berada di dalam rahim.
Meski begitu, keguguran tetap tidak dapat dihindari karena mulut rahim sudah terbuka.
Baca Juga: Keguguran Saat Hamil 1 Minggu Dapat Memicu Trauma Fisik, Coba Konsumsi Makanan dan Minuman Ini Supaya Kembali Sehat
4. Missed abortion
Keguguran ini ditandai dengan janin yang telah meninggal dalam kandungan sebelum usia kehamilan 20 minggu.
Sementara itu jaringan janin seluruhnya masih berada di dalam rahim.
Dokter biasanya akan melakukan tindakan kuretase untuk mengeluarkan jaringan.
Namun hal tersebut perlu dilakukan secara hati-hati.
Sebab kadang plasenta masih melekat kuat dengan rahim.
5. Abortus habitualis
Abortus habitualis adalah keguguran yang terjadi sebanyak tiga kali berturut-turut atau lebih.
Penyebabnya bisa jadi karena gangguan yang terjadi dalam sistem reproduksinya.
Apabila seorang ibu sering mengalami keguguran, biasanya dokter akan memeriksa contoh jaringa.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui penyebabnya.
Selain itu akan dilakukan pemeriksaan secara keseluruhan dan pemulihan sebelum diizinkan untuk hamil kembali.
Nah Moms, itu adalah beberapa jenis keguguran yang bisa terjadi pada ibu hamil.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR