Kemudian di usia 3-6 bulan ia mulai mengangkat kepalanya, belajar mengenal orang, tersenyum, mengoceh, mencoba meraih benda yang di dekatnya.
Setelah usia 6 bulan, ia mulai belajar pelan-pelan merangkak, tengkurap bolak balik, duduk, dan sebagainya.
Nah, bila dulu daya serapnya lewat mainan hanya sekadar dapat meraih saja, kini sudah bisa dipegang-pegang dan dipindah-pindah tangan.
Ia juga sudah bisa membedakan mana orang tuanya.
Berikutnya, di usia 9 bulan ia mulai punya rasa, seperti rasa manis dan asin.
Makanya, bila ia tak suka asin, ia akan menolak kala diberi makanan yang rasanya asin.
Lalu di usia 9-12 bulan ia sudah bisa berdiri, meraih segala sesuatu, melihat sekelilingnya, berkata satu-dua kata, bahkan bisa berjalan.
Jadi, daya jangkaunya sudah lebih luas lagi.
Juga meski fungsi indra dan intelektualnya belum sempurna seluruhnya, tapi ia mulai merasakan reaksi dari apa yang dilakukannya.
Dari situ ia mulai mengingat, apa yang boleh dan tidak dilakukannya.
Misal, di usia 6-9 bulan, kala ia menjatuhkan mainan, ia berpikir hal itu menyenangkan dan akan mengingatnya, hingga ia pun menjatuhkan lagi mainannya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR