“Jadi, kalau misalnya mungkin ada yang kurang pas dia rewel enggak bisa nenangin," lanjutnya.
Sementara itu, Niki menambahkan bahwa perlu juga membawa barang-barang kesukaan bayi.
"Dan, bawa barang-barang yang sudah dia hafal kayak selimut dia, mainan favorit dia," sambung Nikita.
Sebelum membawa bayi naik pesawat, terlebih dahulu harus memastikan bayi dalam kondisi terjaga. Pastikan bayi tidak tidur dahulu.
Hal ini supaya mereka tidak terkejut dengan perubahan lingkungan yang baru.
"Bawa dia ke pesawat, dia masih bangun. Jadi, kalau misalkan dia ketiduran terus bangun, dia enggak kaget kalau dia bangun di tempat lain,” kata Niki.
“Jadi, dia tahu dia sudah masuk ke dalam pesawat. Terus kita harus jelasin juga kalau ini adalah perjalanan panjang. Kita ngomong ke dia, kalau 'Kita akan naik pesawat, kalau capek tidur aja, ya'. Kita ajak komunikasi anak kita," imbuhnya.
Selain persiapan bayi, Nikita juga mengatakan kondisi orangtua juga tidak kalah penting selama bayi di dalam pesawat yang tidak boleh panik.
"Anak tuh bisa mendengar dan mengerti banget perasaan orangtua. Jadi, kalau kita percaya diri, mereka juga percaya diri," ungkapnya.
Niki dan Indra juga mengaku Issa sempat mengalami jet lag setibanya di Indonesia.
Bahkan, sang anak sempat batuk karena belum terbiasa dengan udara di Jakarta.
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR