Nakita.id – Nikita Willy berbagi cerita tentang perjalanan panjang atau long flight pertama anak mereka, Issa Xander Djokosoetono.
Setelah lama tinggal di Amerika Serikat usai melahirkan anak pertama, Nikita Willy dan Indra Priawan akhirnya pulang ke Indonesia.
Keduanya memang memilih Los Angeles sebagai tempat kelahiran putra mereka.
Baik Nikita dan Indra waktu itu tidak langsung kembali ke Tanah Air usai melahirkan pada 7 April 2022.
Namun, baru memboyong seluruh keluarganya pulang pada bulan Agustus yang lalu.
Dalam unggahan video terbaru di kanal Youtube Nikita Willy Official, pasangan ini menceritakan pengalaman membawa Issa dalam perjalanan pesawat yang panjang.
Meski ini menjadi kali kedua Issa naik pesawat, tapi ini adalah perjalanan long flight pertamanya.
Niki dan Indra awalnya sempat deg-degan tapi untungnya Issa benar-benar tenang.
“Enggak banyak yang bisa diceritain soalnnya Issa-nya bener-bener calm, enggak ada rewel-rewelnya sama sekali,” ungkap Indra dalam video yang diunggah pada Sabtu, (10/9/2022).
Perjalanan yang hampir memakan waktu sehari dengan dua kali transit merupakan waktu yang melelahkan bagi bayi.
Tapi, Niki terkejut anaknya menyukai keadaan di dalam pesawat.
"24 jam travel hours sama-sama bayi berumur empat bulan, dan ini pertama kali dia long flight. Jadi, jujur kita berdua deg-degan. Tapi, ternyata Issa benar-benar suka liat langit-langit,” ujar Niki.
“Apalagi, pas lagi take off dia ke luar jendela. Terus suara berisik pesawat gitu kayak white noice pengantar dia tidur," lanjutnya.
Ia juga bersyukur, Issa anteng karena tidur selama perjalanan.
"Alhamdulillah banget, dia tidur selama di perjalanan," ungkapnya.
Namun, Issa baru mulai rewel saat transit terakhir di Singapura sebelum menuju Indonesia.
Hal ini karena ia sudah kelelahan dan jam tidurnya terganggu.
"Dan, pas transit itu pas jam tidur dia. Jadinya, dia enggak nyaman dibangun-bangunin terus," ujar Indra.
Selain menceritakan pengalaman long flight Issa, Niki dan Indra juga memberi tips saat mengajak bayi bepergian. Terutama, saat penerbangan panjang.
Hal yang paling utama dipersiapkan adalah membawa peralatan bayi yang lengkap.
“Kayanya yang paling esensial adalah barang-barang bayinya harus lengkap semua
"Kayak susu-nya, empengnya, sleep sack-nya dia. Itu harus dibawa semua, karena di pesawat itu enggak semuanya disiapin lengkap,” kata Indra.
“Jadi, kalau misalnya mungkin ada yang kurang pas dia rewel enggak bisa nenangin," lanjutnya.
Sementara itu, Niki menambahkan bahwa perlu juga membawa barang-barang kesukaan bayi.
"Dan, bawa barang-barang yang sudah dia hafal kayak selimut dia, mainan favorit dia," sambung Nikita.
Sebelum membawa bayi naik pesawat, terlebih dahulu harus memastikan bayi dalam kondisi terjaga. Pastikan bayi tidak tidur dahulu.
Hal ini supaya mereka tidak terkejut dengan perubahan lingkungan yang baru.
"Bawa dia ke pesawat, dia masih bangun. Jadi, kalau misalkan dia ketiduran terus bangun, dia enggak kaget kalau dia bangun di tempat lain,” kata Niki.
“Jadi, dia tahu dia sudah masuk ke dalam pesawat. Terus kita harus jelasin juga kalau ini adalah perjalanan panjang. Kita ngomong ke dia, kalau 'Kita akan naik pesawat, kalau capek tidur aja, ya'. Kita ajak komunikasi anak kita," imbuhnya.
Selain persiapan bayi, Nikita juga mengatakan kondisi orangtua juga tidak kalah penting selama bayi di dalam pesawat yang tidak boleh panik.
"Anak tuh bisa mendengar dan mengerti banget perasaan orangtua. Jadi, kalau kita percaya diri, mereka juga percaya diri," ungkapnya.
Niki dan Indra juga mengaku Issa sempat mengalami jet lag setibanya di Indonesia.
Bahkan, sang anak sempat batuk karena belum terbiasa dengan udara di Jakarta.
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR