Nakita.id - Kadang kita tak pernah menduga apa yang akan terjadi di hidup kita.
Seperti halnya pria asal Brasil yang satu ini.
Tak pernah disangka, ia terseret ombak saat ia mengunjungi lokasi pengamatan di salah satu pantai.
Dikisahkan, pria yang bernama Nelson Nedy ini merupakan seorang tukang kebun.
Pada Senin (8/8/2022), ia mengunjungi Mirador do Roncador yang merupakan lokasi pengamatan di Pantai Grumari.
Ia awalnya berdiri di atas batu untuk melihat ombak.
Setelah itu, ia memutuskan melangkah maju.
Sayang, ombak saat itu sangat tinggi dan tiba-tiba menerjang tubuhnya.
Tubuh Nelson Nedy terjatuh dan terseret ombak.
Nedy menceritakan bahwa saat itu ia tidak tahu apakah ia akan tenggelam atau tidak.
"Saya hanya tahu bokong saya membentur batu. Saya tidak tahu apakah saya terpental, apakah saya mengenai air, apakah saya tenggelam," kata Nedy kepada outlet berita Brasil G1 sebagaimana dilansir Daily Mail pada Senin (15/8/2022).
Ia sempat coba menyelamatkan diri dan kembali ke pulau tempatnya terjatuh.
"Saya mencoba menjauh dari (batu) dan berenang lebih jauh," ujarnya.
Naas, usahanya gagal.
Dengan kuat, arus laut menyapunya hampir dua mil jauhnya.
Ia akhirnya terdampar di Pantai Pulau Palmas yang tidak berpenghuni.
Sebelum akhirnya diselamatkan dan ditemukan oleh pihak berwenang, Nedy berusaha mempertahankan hidup.
Ia kehilangan tenaga karena berada terlalu lama di laut.
Sayangnya, di pulau tak berpenghuni tersebut juga tidak ada tempat untuk berlindung.
Bahkan tak tersedia bahan makanan.
"Tidak ada apa-apa di sana. Tidak ada tempat bersembunyi, tidak ada tempat untuk berlindung," ujarnya.
"Saya harus membuat keputusan untuk bergegas menyisir sekitar," jelasnya.
Baca Juga: Berapa Lama Pengidap Kelainan Darah Bisa Bertahan Hidup? Begini Kata Dokter
Nedy akhirnya menemukan sebuah gua tempat ia tidur.
Ia hanya menggunakan kaus yang basah untuk menutupi kepalanya, ketika suhu mulai turun.
Pada Selasa (9/8/2022) pagi, ia terbangun dan berjalan menjelajah pulau sebelum hujan mulai turun.
Nedy kemudian memanjat bebatuan dengan tali tua yang ditinggalkan seseorang.
Di tempat yang lebih tinggi itu, ia melihat tenda darurat yang seperti didirikan oleh nelayan. Ia juga berhasil menemukan dua lemon di tanah dan juga dua botol yang berisi air di bawah bebatuan.
"Saya memakannya semuanya (lemon) termasuk kulitnya, jadi saya tidak melewatkan apa pun," cerita Nedy.
Ia menggunakan selimut yang tertinggal di tenda untuk menarik perhatian orang di Pantai Grumari agar dirinya terselamatkan.
Namun, ia sempat putus asa karena jaraknya cukup jauh.
Pada satu titik, ia mencoba berenang, tepatnya pada Rabu (10/8/2022).
Namun ia membatalkan niatnya.
"Saya sampai di tengah jalan tetapi air pasang menarik saya ke laut," katanya.
"Ada saat ketika saya membiarkan diri saya terombang-ambing dan terus berkata apa pun yang Tuhan inginkan sekarang, dia bisa membawaku," tuturnya.
Kamis (11/8/2022), upaya penyelamatan kembali ia lakukan.
Nedy mencoba menggunakan sepotong papan gabus dan pintu kayu sebagai papan untuk melarikan diri.
Kali ini arus kembali membenturkan punggungnya ke batu, memaksanya kembali karena tidak cukup kuat untuk menopang berat badannya.
"Saya minum air asin murni," kata pria yang berprofesi sebagai tukang kebun tersebut.
Nedy menyimpan air asin tersebut untuk persediaan minumnya,
Keesokan harinya, Jumat (12/8/2022) Nedy merasa sangat lapar dan melihat monyet mencuri batu bara untuk makanan dan mereka tidak sakit karena memakannya. Ia kemudian berpikir bahwa hal tersebut juga bisa ia lakukan.
"Tapi itu membuat mulut saya lebih kering dan (itu) tersangkut di gigi," ujarnya.
Pada Sabtu (13/8/2022), Nedy kehabisan air dan ia kembali mencari cara untuk bertahan hidup.
Saat itulah ia bertemu beberapa orang yang mengendarai jet ski. Ia mengambil kausnya dan mengangkat serta melambaikan ke kelompok tersebut.
Nedy akhirnya diselamatkan dengan helikopter pemadam kebakaran ke sebuah pangkalan di Guaratiba, sebelum dipindahkan ke ambulans dan dilarikan ke Rumah Sakit Lourenço Jorge di Barra da Tijuca.
Ibu Hamil Tidak Boleh Duduk Terlalu Lama, Ini Risiko dan Solusi untuk Kehamilan Sehat
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR