Nakita.id - Apakah Moms mengetahui sindrom baby blues?
Sindrom baby blues sendiri umumnya terjadi setelah melahirkan, Moms.
Yuk, kita kenalan lebih lanjut terkait sindrom baby blues ini!
Pengertian Sindrom Baby Blues
Nuran Abdat, M.Psi, Psikolog, psikolog klinis dewasa di Brawijaya Clinic Kemang, menyampaikan pengertian tentang sindrom yang kerap dialami ibu pasca persalinan ini.
"(Sindrom baby blues) berkaitan dengan adanya perubahan suasana hati. Yaitu, kondisi kesedihan mendalam, perubahan suasana hati mendalam dari seorang ibu terutama," terang Nuran saat diwawancarai Nakita pada Rabu (21/9/2022).
"Tapi memang tidak ditekankan hanya ibu baru atau ibu yang baru pertama kali melahirkan saja. Sindrom baby blues ini juga bisa dialami oleh ibu yang sedang bahkan telah melahirkan beberapa kali," lanjut Nuran menerangkan.
Menurut Nuran, sindrom baby blues ini ditandai dengan adanya perubahan suasana hati, dimana sang ibu akan merasakan kesedihan yang luar biasa dan mendalam.
Terkadang ada senangnya juga, tetapi lebih merasa putus asa secara luar biasa.
"Biasanya sindrom baby blues ini mulai muncul gejalanya dari 3-4 hari setelah kelahiran hingga setidaknya 10-14 hari. Jadi, maksimal adalah 2 minggu," ungkap Nuran.
"Kalau terjadi sampai lebih dari 2 minggu, itu lain lagi kondisinya," tambahnya lagi.
Nuran menyampaikan, sindrom baby blues yang berlanjut setelah 2 minggu itu disebut dengan istilah postpartum depression atau depresi pasca persalinan.
"Itu biasanya terjadi di atas 2 minggu atau sekitar 1 bulan. Bahkan bisa lebih," kata Nuran.
"Yang membedakan adalah tidak hanya putus asa. Bahkan, ada perasaan ingin menyakiti anak maupun diri sendiri. Jadi, ada aksi atau kecenderungan tertentu," lanjutnya.
Normalkah Sindrom Baby Blues Ini?
Menurut Nuran, berdasarkan riset yang ada, sebanyak 80% ibu yang baru melahirkan itu mengalami sindrom baby blues.
"Dan itu wajar. Akan tetapi, itu tidak bisa kita biarkan begitu saja," ucapnya dengan tegas.
"Kita harus persiapkan dari masa kehamilan. Bahkan, sebelum hamil maupun sebelum menikah sudah ada edukasi terkait sindrom baby blues maupun postpartum depression yang bisa mengubah kehidupan seseorang," pesan Nuran.
Penyebab Sindrom Baby Blues
1. Perubahan hormon
Nuran mengatakan bahwa ketika hamil berlangsung, produksi hormon terjadi dengan luar biasa.
"Tapi ketika sudah melahirkan, tentu akan ada perubahan hormon lagi. Contohnya adalah hormon estrogen yang menurun setelah melahirkan," jelas Nuran.
Terjadinya perubahan hormon ini tentu harus dijaga dengan benar dan jangan sampai terlalu mempengaruhi, Moms.
2. Perubahan peran
Setelah melahirkan, tentu Moms akan memiliki peran baru sebagai ibu yang mengasuh anak.
Termasuk, pasangan Moms yang memiliki peran baru sebagai ayah.
"Kita belajar bagaimana cara bekerja sama. Kenapa? Karena, suami istri itu telah melahirkan secara tidak langsung," jelas Nuran.
3. Perubahan kebiasaan sehari-hari
Setelah melahirkan, tentu kebiasaan kita sehari-harinya akan berubah 180 derajat karena sedang sibuk-sibuknya mengasuh anak.
Mulai dari makan, tidur, mandi, dan lain-lain.
Oleh karenanya, Nuran sangat menekankan adanya kerja sama yang baik antara suami istri.
"Bisa mulai diskusi dari awal sebelum hamil. Bahkan, sebelum menikah," pesan Nuran.
Gejala Sindrom Baby Blues
Menurut Nuran, berikut ini beberapa gejala yang paling terlihat jelas oleh ibu setelah melahirkan.
- Putus asa
- Terkadang senang, tapi merasa sedih secara mendalam
- Kelelahan
- Cemas
- Sering khawatir dan ragu dengan diri sendiri saat mengasuh anak atau peran barunya sebagai ibu
"Gejala-gejala inilah yang membuat si ibu menjadi kewalahan," ungkap Nuran.
"Hal ini terjadi karena peran baru sebagai seorang ibu," lanjutnya menerangkan.
Tips Cegah Sindrom Baby Blues Setelah Melahirkan
Nuran mengatakan bahwa setiap ibu baru sangat bisa mencegah terjadinya sindrom ini. Cara-caranya dapat dijabarkan berikut ini.
1. Kenali kondisi diri sendiri
Menurut Nuran, cara ini merupakan pekerjaan paling besar agar bisa menyiapkan bahkan mengedukasi diri akan sindrom baby blues ini.
2. Bangun hubungan antara istri dan suami
Selain itu, cara ini juga merupakan pekerjaan paling besar yang harus Moms lakukan.
"Hal ini dilakukan untuk membuka jalan kemudahan bahwa kita saling terhubung, sehingga membuat kita merasa nyaman," jelas Nuran.
3. Sering bekerja sama
"Bagi para ibu baru, pekerjaan yang mudah bisa jadi terasa berat dan sulit dilakukan. Mulai dari makan, tidur, mandi, dan lain-lain," kata Nuran.
Dengan adanya teamwork, lanjutnya, beban dari sang ibu otomatis sedikit berkurang karena ada suami yang datang membantu mengasuh anak.
4. Sering komunikasi
Nuran menekankan bahwa komunikasi itu kunci penting dalam pengasuhan anak.
"Kalau kita enggak jujur sama pasangan kita, bagaimana caranya kita bisa tahu kondisi dan perasaan masing-masing? Kode-kodean juga percuma bahkan bisa bikin kita tertekan," ungkapnya.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR