Nakita.id - Ada banyak faktor yang menyebabkan produksi ASI jadi berkurang atau seret.
Moms perlu mencoba berbagai cara agar Si Kecil tetap mendapatkan ASI eksklusif.
Memompa ASI dengan teknik power pumping bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan produksi susu.
Bidan Lisma Meliana Silitonga, Konselor Laktasi di RSIA Bunda Jakarta menjelaskan apa yang dimaksud dengan Power Pumping.
"Power pumping itu pada dasarnya adalah suatu teknik pompa ASI," katanya dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Kamis (22/9/2022).
"Seperti pompa ASI biasa hanya saja frekuensinya lebih sering," lanjutnya.
Untuk manfaatnya sendiri ada banyak, khususnya untuk Moms yang baru mulai menyusui.
"Jika produksi ASI-nya belum banyak, Moms bisa melakukan stimulasi dengan power pumping tersebut dengan sistem dan ritme yang teratur," kata Bidan Lisma.
Hal ini karena, semakin sering memompa ASI maka bisa merangsang jumlah ASI yang keluar.
"Lalu, kalau bayinya belum bisa membantu merangsang produksi ASI pada payudara Moms, maka bisa gunakan power pumping," jelasnya.
Selain produksi ASI yang kurang, ada juga beberapa Moms yang mengalami produksi ASI berlebih.
"Jika Moms mengalami produksi ASI melimpah, belum tentu bayi menghisap semua ASI yang ada di kedua payudara sampai habis," kata bidan Lisma.
"Disinilah pentingnya power pumping tersebut," lanjyutnya.
Moms bisa memompa ASI dengan power pumping tersebut untuk menyetok ASI.
Cara melakukan teknik power pumping untuk meningkatkan produksi ASI
Power pumping ritmenya harus teratur, contoh ritme-nya seperti ini.
- 20 Menit pertama pumping
- 10 Menit istirahat
- 10 Menit pumping
- 10 Menit istirahat
kemudian Bidan Lisma menjelaskan penyebab Moms mengalami produksi ASI yang kurang.
"Pertama pastinya dari keyakinan dan kepercayaan diri ibu saat menyusui anaknya," kata Bidan Lisma.
"Tidak panik, tidak stres, dan kita harus yakin," lanjutnya.
Selain itu, mestruasi juga bisa memengaruhi produksi ASI.
"Ibu yang sedang haid produksi ASI-nya bisa berkurang banyak dalam waktu tertentu," ujar Bidan Lisma.
"Kemungkinan bisa juga dari hormon, karena hormon prolaktin berperan aktif dalam produksi ASI," lanjutnya.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan dalam kondisi apa power pumping tidak boleh dilakukan.
"Misalnya Moms yang mengalami puting susu lecet, apalagi kalau posisi perlekatan power pumpingnya juga kurang tepat maka akan memperparah lecet," katanya.
"Tidak dianjurkan apabila puting susunya sudah lecet sekali sebaiknya melakukan perah manual saja," sambungnya.
Terakhir Bidan Lisma berpesan bagi para Moms yang ingin melakukan power pumping.
"Untuk power pumping sebaiknya jangan dijadikan beban, akhirnya Moms enggak rileks," katanya.
"Lakukanlah dengan happy, maka ASI yang dihasilkan bisa lebih banyak," tutupnya.
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR