Ketika ada benda masuk ke dalam tubuh pasti Moms pun butuh penyesuaian.
Tak heran, bila setelah melakukan pemasangan IUD Moms bisa mengalami beberapa efek samping. Seperti, timbulnya flek, kram, jumlah haid yang lebih banyak, dan sebagainya.
"Setiap alat dan obat medis tentu saja memiliki efek untuk setiap pasien itu sendiri. Misalnya, kontrasepsi yang non hormonal biasanya, pasien akan menggunakan IUD atau spiral. Nah, ketika menggunakan spiral kita menggunakan alat ke dalam rahim seorang ibu," ungkpad dr. Putri.
Tapi biasanya, efek samping tersebut akan timbul di 6 bulan - 1 tahun pertama saja Moms.
"Saat itu, pasti ada proses penerimaan dari badan pasien tersebut maka biasanya ada efeknya seperti timbulnya flek-flek, atau jumlah volume haid yang cukup banyak, rasa kram yang hilang dan timbul, umumnya, gejala tersebut akan timbul di 6 bulan – 1 tahun pertama,' sambungnya.
Sedangkan untuk kontrasepsi hormonal juga bisa datangkan efek tersendiri misalnya, mual ataupun perut kembung.
Tapi ada juga beberapa pasien yang justru tidak mengalami efek samping tersebut.
Jadi efek samping yang ditimbulkan dari alat kontrasepsi belum tentu dirasakan semua orang.
Semua tergantung dari kondisi tubuh masing-masing pasien Moms.
Alat kontrasepsi pada pria sendiri memang masih sangat terbatas Moms. Sejauh ini masih kondom dan juga vasektomi Moms.
Kondom sendiri bisa bekerja tidak optimal apabila pemasangannya salah atau kurang bersih. Selain itu, ada sebagian wanita yang justru alergi dengan kondom.
Baca Juga: Berikut Pemasangan Alat Kontrasepsi yang Dicover BPJS Menurut Kemenkes
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR