Nakita.id - Moms dan Dads jangan sampai menyepelekan kandungan gula yang dikonsumsi oleh anak.
Pasalnya, kandungan gula berlebih pada asupan makanan anak justru bisa sebabkan risiko kesehatan yang mengkhawatirkan.
Untuk itu, Moms dan Dads wajib mencari tahu berapa banyak kandungan gula per hariannya untuk anak.
Asupan gula memang seringkali dicap buruk untuk kesehatan anak.
Mulai dari obesitas, diabetes, dan masih banyak lagi.
Padahal, tak selamanya konsumsi gula itu buruk bagi anak, Moms dan Dads.
Gula sebenarnya juga sangat dibutuhkan untuk menjadi energi tubuh selama beraktivitas seharian.
Kurangnya asupan gula pada anak justru dapat membuatnya lemas dan tidak semangat beraktivitas.
Tak hanya gula, asupan nutrisi penting bagi anak juga wajib dipenuhi setiap hari.
Hal ini bahkan disampaikan langsung oleh dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc, Sp.A, dokter spesialis anak di Mayapada Hospital Kuningan, Jakarta, dalam wawancara eksklusif bersama Nakita pada Selasa (27/9/2022).
"Kalau kita bicara soal nutrisi atau asupan makanan pada anak, tentunya kita harus mempertimbangkan mulai dari kelengkapan dan keseimbangan gizinya yang diperoleh anak," ungkap dr. Denta.
Baca Juga: 5 Cara Membatasi Gula dan Makanan Manis Pada Anak Untuk Mencegah Diabetes
Setelahnya, lanjut dr. Denta, langkah selanjutanya adalah perlukah menambahkan penambah rasa seperti gula atau tidak.
"Pada dasarnya, secara alami, beberapa makanan memang sudah manis dari sananya," terang dr. Denta.
dr. Denta pun mencontohkan beberapa makanan yang sudah manis secara alami, seperti buah-buahan, nasi, pasta, madu, dan lain-lain.
"Cuma, yang biasanya jadi concern (kekhawatiran) itu sebenarnya adalah pemberian gula tambahan. Dalam artian, kalau kita masak terus kita kasih gula pasir atau gula merah. Atau, kalau misalkan kita lihat di makanan atau minuman kemasan, biasanya ada tuh gula tambahan," ungkapnya.
"Nah, itu harus kita pastikan agar tidak melebihi batasan harian konsumsi pada anak," ucapnya dengan tegas.
Menurut dr. Denta, asupan gula pada anak per harinya adalah maksimal 25 gr.
"Jadi, Moms dan Dads harus sering-sering membaca label makanan. Pastikan juga (anak) tidak melebihi 25 gr setiap harinya," pesannya.
Lantas, apa saja risiko kesehatan yang bisa dirasakan anak jika asupan gula hariannya berlebihan?
"Pada dasarnya, gula tambahan yang berlebih itu memiliki dampak atau risiko yang membuat kita bisa mengalami gangguan metabolisme," terang dr. Denta.
"Karena, gula tambahan itu tidak bisa dimetabolisme dengan baik kalau berlebih," lanjutnya menerangkan.
Baca Juga: Penyandang Diabetes Jangan Khawatir, Ini Tips Supaya Kadar Gula Darah Tetap Terjaga Meski Puasa
dr. Denta menyampaikan, yang sebenarnya menjadi hal yang paling ditakutkan adalah gangguan metabolisme pada anak.
"Bisa obesitas, overweight (kelebihan berat badan), resistensi insulin, atau yang paling parah adalah dia (anak) bisa jadi terserang diabetes melitus tipe 2 pada usia yang sangat dini," ungkap dr. Denta.
Risiko kesehatan tersebut tak hanya dialami sejak masa anak-anak saja, Moms dan Dads.
"Nanti di dewasa juga ada. Mulai dari diabetes, penyakit jantung dan pembuluh darah, hipertensi, stroke, gagal ginjal, dan lain-lain," ungkap dr. Denta lagi.
"Terus yang kita takutkan juga adalah, karena gula ini bisa menjadi bahan adiksi, anak bisa kecanduan gula," tambahnya lagi.
Jadi, lanjut dr. Denta, semakin banyak anak terpapar gula tambahan berlebih, maka semakin kecanduan juga sang anak terhadap gula.
Diabetes pada Anak Akibat Asupan Gula Berlebih
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, salah satu risiko kesehatan akibat asupan gula berlebih pada anak adalah diabetes.
Khususnya, diabetes melitus tipe 2 pada anak.
dr. Denta menjelaskan bahwa diabetes bukanlah suatu penyakit yang langsung terjadi.
Akan tetapi, ciri-ciri diabetes pada anak yang bisa terlihat jelas adalah anak gampang lemas dan sulit beraktivitas dengan baik.
Baca Juga: 7 Tanda Diabetes pada Anak yang Sering Dilewatkan Orang Tua, Salah Satunya Berat Badan Naik Turun
Bahkan, anak juga akan menjadi mudah sakit.
"Terus, anak jadi kegemukan tapi ingin makan terus-menerus," ungkap dr. Denta.
"Nah, itu sudah bisa kita curigai bahwa ada sesuatu yang salah. Jadi, harus segera kita bawa ke dokter," pesan dr. Denta.
Tips Membatasi Anak yang Kecanduan Gula
Menurut dr. Denta, anak bisa kecanduan gula itu karena dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
"Jadi anak pada dasarnya tidak akan mencoba gula kalau tidak ada contoh dari lingkungannya," jelas dr. Denta.
Untuk itu, agar anak tidak kecanduan gula, satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah dengan mulai menerapkan gaya hidup yang sehat.
Salah satunya adalah tidak mengonsumsi gula berlebihan depan anak.
"Tidak mengonsumsi makanan atau minuman manis. Tidak makan gula. Baik di rumah, dapur, hingga tempat makan," kata dr. Denta.
"Jauhkan semuanya (makanan dan minuman dengan gula tambahan) dari jangkauan anak-anak," tambahnya lagi.
Semoga penjelasan di atas benar-benar bermanfaat ya, Moms dan Dads!
Baca Juga: Jaga Asupan Gula Si Kecil Agar Tak Obesitas, Ini 3 Pemanis Alternatif Selain Gula Tebu
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR