Nakita.id - Apakah Moms menemukan bentol atau bintik merah bernanah pada kulit bayi?
Penyakit kulit ini sering kali disebut dengan istilah cenang.
Jangan disepelekan Moms, penyakit kulit bentol dan bernanah pada bayi harus segera diobati.
Kondisi ini bisa membuatnya tidak nyaman karena rasa gatal yang luar biasa.
Penyebab penyakit kulit ini bisa bermacam-macam.
Kenali penyebabnya supaya bisa menentukan penanganan yang paling tepat.
Penyakit kulit bentol dan bernanah pada bayi seringkali terjadi sebab kulitnya belum memiliki pertahanan yang sempurna.
Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh biang keringat atau miliaria.
Penyebabnya karena bayi sering menggunakan pakaian tebal atau bayi terlalu sering berbaring karena belum bisa telungkup atau duduk.
Hal tersebut membuat anak mengeluarkan keringat berlebih.
Selain itu, bentol dan bernanah pada bayi juga bisa dipicu oleh sejumlah penyakit kulit berikut ini.
Baca Juga: 10 Obat Tradisional dari Bahan Alami untuk Atasi Penyakit Kulit Eksim yang Menggangu
Bentol atau bintik merah karena miliaria tersebar di area tubuh yang mudah berkeringat, seperti leher, dada, dan punggung atas bayi.
Pada bayi baru lahir, biang keringat umumnya muncul di hidung, pipi, dan dagu.
Penyebabnya karena tersumbatnya saluran kelenjar keringat oleh lapisan sel kulit mati, debu, dan kotoran.
Melansir dari Healthline, Folikulitis adalah kondisi ketika folikel rambut mengalami peradangan.
Folikel rambut merupakan tempat tumbuhnya rambut, yakni lubang kecil yang terdapat di kulit kepala.
Penyebabnya adalah infeksi bakteri staphylococcus aureus.
Gejala awal folikulitis adalah munculnya benjolan merah kecil seperti jerawat di sekitar folikel rambut.
Setelah itu, benjolan akan semakin membengkak berisi nanah yang terasa gatal dan perih.
Mengutip dari Very Well Health, jerawat bayi adalah masalah kulit yang muncul pada bayi berusia 4-6 minggu.
Jerawat bayi berbentuk bentol putih atau merah dan kulit sekitarnya berwarna kemerahan, pada kasus yang lebih parah bisa berisi nanah.
Biasanya jerawat ini akan muncul di bagian pipi, dahi, dagu, atau punggungnya.
Scabies kadang disebut kudis, gejalanya adalah bintik merah bernanah yang gatal.
Biasanya muncul di sela jari tangan, pergelangan tangan, ketiak, dan selangkangan anak.
Penyebabnya adalah infeksi tungau sarcoptes scabiei.
Tungau ditularkan melalui kontak langsung dengan penderita sebelumnya.
Contohnya memakai barang pribadi yang sama, seperti baju, handuk, atau tempat tidur.
Pengobatan untuk penyakit kulit bentol dan bernanah pada bayi tergantung penyebabnya, diantara lain.
Miliaria dapat sembuh sendiri, asal dilakukan perawatan dengan tepat.
Diantaranya, jauhkan bayi dari lingkungan yang panas dan lembab.
Gunakan pakaian longgar dari bahan yang lembut dan menyerap keringat.
Mandikan bayi 2 kali sehari dengan sabun khusus bayi dan air bersih.
Untuk meredakan bentol, pakaikan losion calamine.
Dokter akan memberikan obat oral atau krim topikal (salep) untuk mengendalikan infeksi.
Untuk infeksi ringan, dokter mungkin akan meresepkan krim, losion, atau gel antibiotik.
Untuk kondisi parah mungkin perlu dilakukan operasi untuk mengeluarkan nanah lada bentol besar.
Jerawat bayi biasanya tidak berbahaya dan bisa hilang sendiri.
Namun, apabila jerawat yang muncul di kulit cukup banyak, besar, sampai membengkak dan bernanah, maka perlu diobati.
Dokter akan meresepkan obat oles atau salep.
Mengutip dari Kids Health, dokter akan mengobati scabies dengan meresepkan krim atau lotion untuk membunuh tungau.
Oleskan krim ke kulit di wajah kecuali mulut dan mata, kulit kepala, dan telinga.
Potong kuku anak dan berikan juga obat di ujung jarinya.
Diamkan selama 8-12 jam semalaman, lalu anak boleh mandi.
Sementara, untuk membantu mengatasi rasa gatal, dokter dapat merekomendasikan krim antihistamin atau steroid, seperti hidrokortison.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR