Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, KDRT adalah singkatan dari kekerasan dalam rumah tangga.
Menurut Ayu, KDRT ini bentuknya bisa bermacam-macam.
"Bisa dalam kekerasan verbal. Tentunya seperti menghina, kemudian merendahkan, dan lain-lain," katanya.
"Kemudian, ada kekerasan fisik. (Kekerasan) fisik itu bisa menampar, memukul, menendang. Dan juga ada kekerasan seksual yang bentuknya bisa pelecehan seksual atau pemerkosaan," tambahnya.
Selain itu, Ayu juga menyampaikan bahwa KDRT juga bisa dari aspek psikologis. Seperti misalnya, mengintimidasi atau mempermalukan pasangan.
"Terus, ada lagi yang lebih mengontrol perilaku (pasangan). Jadi posesif," kata Ayu.
"Kita memonitor gerak-gerik pasangan seperti apa. Atau, kita membatasi akses untuk pasangan kita mendapatkan pendidikan, kemudian juga akses kesehatan," lanjutnya mengatakan.
Karena, ada banyak sekali bentuk KDRT, Ayu sangat menyarankan agar lebih sadar dengan masing-masing jenisnya.
"Kita harus aware dengan jenis-jenisnya, supaya kita paham apakah kita mengalami kekerasan atau tidak," pesan Ayu.
Lantas, bagaimana KDRT bisa mulai muncul pada pasutri?
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR