Dilansir dari Kompas, dokter spesialis anak di Mayapada Hospital Kuningan, dr Kurniawan Satria Denta memberikan penjelasan.
Ia mengatakan kalau tidak ada manfaat yang bisa didapatkan dari sunat bayi perempuan.
Kendati demikian, praktek tersebut masih dilakukan di berbagai daerah.
Pelakunya pun adalah tenaga medis.
"Di tempat-tempat dimana mutilasi genital perempuan umum dilakukan."
"Prosedur ini bisa dilakukan oleh tenaga medis," ujar dr. Denta.
Senada dengan dr. Denta, dokter sekaligus dosen di Universitas Jenderal Soedirman, Ismiralda Oke Putrantri juga menyebut sunat perempuan tidak bermanfaat.
Dosen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin ini justru mengatakan sunat perempuan bisa menimbulkan dampak negatif.
Ini karena prosedur sunat perempuan mengharuskan adanya pemotongan di area klitoris organ kewanitaan.
"Sunat perempuan itu memotong sebagian area klitorisnya atau jaringan di sekitarnya," terang Oke.
Baca Juga: Sunat Bayi: Manfaat dan Risiko yang Wajib Diketahui oleh Orang Tua menurut Dokter
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR