Serangan asma
Ini jenis alergi yang lebih sering jadi masalah. Ditandai dengan terjadinya sesak napas, khususnya kesulitan dalam mengeluarkan napas.
Pada prinsipnya, yang terjadi adalah reaksi alergi dalam saluran napas, yang mengakibatkan terjadinya penyempitan saluran napas.
Serangan asma bisa terjadi bila penderitanya terpapar pencetus serangan alergi, seperti debu, udara dingin, atau sebab lainnya.
Asma yang tak terkontrol pada ibu hamil dapat membahayakan karena menyebabkan berbagai komplikasi. Baik bagi ibu maupun janinnya.
Suplai oksigen yang diperlukan tubuh akan terganggu.
Bagi janin, asma dikatakan dapat menjadi salah satu penyebab kematian perinatal, gangguan pertumbuhan janin, kelahiran prematur dan sesak napas pada bayi baru lahir.
Untuk menanganinya, yang terpenting adalah menjaga agar serangan asma tak terjadi.
Penderita asma harus menganl betul faktor pencetusnya. Jika ibu menjaga diri agar asmanya tak kambuh, kehamilan akan berjalan normal. Bayi pun akan mendapat pasokan oksigen yang memadai.
Jika asma kambuh, segera berobat ke dokter dan minum obat-obatan yang diberikan agar tak sampai mengganggu perkembangan janin. Sampai saat ini, berbagai obat asma yang banyak digunakan tampaknya aman dan tak memberikan dampak negatif pada bayi.
Untuk mengurangi sesak napas saat kandungan sudah besar, gunakan bantal dengan posisi meninggi – minimal 30 derajat – kala tidur.
Rajinlah melakukan latihan pernapasan untuk mencukupi kadar oksigen dalam darah dengan cara jalan pagi, misalnya.
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR