Nakita.id – Janin tidak berkembang sebenarnya tidak ada dalam istilah medis.
Tetapi kondisi seperti ini biasa dikenal dengan blighted ovum.
Dimana ketika sel telur yang telah dibuahi tertanam dalam rahim.
Tetapi tidak berkembang menjadi embrio.
Sehingga kantung kehamilan terbentuk, tetapi tidak ada embrio di dalamnya.
Sedangkan istilah keterlambatan pertumbuhan fisik janin lebih dikenal sebagai IUGR (intrauterine growth restriction).
Sebuah kondisi pertumbuhan fisik janin yang tidak sesuai dengan usia perkembangannya.
Janin yang tidak berkembang ini jarang dirasakan oleh banyak ibu hamil.
Moms baru menyadari janin tidak berkembang pada minggu ke-8 atau minggu ke-11.
Moms perlu mewaspadai jika kerap mengalami mual, muntah, dan nyeri payudara tetapi saat zigot berhenti tumbuh dan hormon kehamilan menurun, gejala kehamilan akan hilang dan kemudian mengarah pada keguguran.
Para ibu hamil perlu tahu jika hal-hal berikut ini bisa menjadi penyebab janin tidak berkembang di dalam kandungan.
Penyebab janin tidak berkembang dalam kandungan bisa terjadi karena kerusakan kromosom.
Sehingga bisa menyebabkan terjadinya keguguran.
Diketahui, trisomi merupakan jenis kelainan kromosom yang kerap menjadi penyebab janin tidak berkembang.
Umumnya, 30 persen janin yang memiliki trisomi berakhir dengan keguguran.
Jenis trisomi 16 bisa memicu pertumbuhan embrio yang belum sempurna dan membentuk kantung kosong, sedangkan trisomi lain mengakibatkan kematian embrio, sebelum munculnya janin.
Apabila di dalam keluarga Moms pernah mengalami kondisi janin tidak berkembang dalam kandungan, maka hal ini bisa memengaruhinya.
Kondisi ini bisa dipengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya:
- Gangguan gen tunggal.
- Pernikahan sedarah,
- Kerusakan DNA pada sperma.
Pembelahan sel yang tidak normal ini bisa memicu terjadinya perdarahan pada vagina sehingga menyebabkan keguguran.
Baca Juga: Hari Kesehatan Jiwa Sedunia: Ciri-ciri Depresi Ibu Hamil, Berpengaruh Terhadap Janin
Ternyata stres tidak hanya memengaruhi kondisi kesehatan ibu hamil saja.
Ibu hamil yang mengalami stres juga bisa menyebabkan bayi di dalam kandungan tidak berkembang.
Kondisi seperti ini umumnya banyak terjadi di awal-awal kehamilan.
Yang mana Moms mungkin tidak menyadari bahwa diri sedang hamil.
Maka pastikan Moms menghindari stres dengan melakukan beragam aktivitas yang aman dan disukai.
Kondisi seperti ini juga bisa menjadi penyebab janin di dalam kandungan tidak berkembang.
Moms perlu mewaspadai gangguan imun yang kerap membuat janin tidak lagi berkembang dengan optimal.
Salah satu gangguan imun yang paling umum terjadi adalah autoimun.
Kondisi ini menyebabkan tubuh perempuan menoilak embrio yang ditanamkan ke dalam rahim.
Sehingga menyebabkan janin gagal berkembang.
Gangguan imun berisiko Moms mengalami keguguran.
Baca Juga: Catat Moms! 9 Perilaku Ibu Hamil yang Berpengaruh pada Janin
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR