Joe menyampaikan, dampak negatifnya bagi anak adalah anak akan sulit beradaptasi dengan dunia sosial di luar rumah. Terutama, di dunia pendidikan.
"Kalau di lingkungan akademis, di setting sekolah pada umumnya tidak bisa terus ditemani. Atau, kalau berteman pun atau sekadar bermain di playground kan tidak bisa terus menempel," jelasnya.
"Walau ibunya merasa, 'Ah, aman nih kalau dia nempel terus,' itu betul tapi sampai titik tertentu," ungkapnya menjelaskan.
Joe menyebut bahwa orangtua termasuk ibu juga membutuhkan self care atau perawatan diri.
"Dia harus makan, mandi, buang air, dan lain-lain," sebutnya.
"Semudah itu saja, terkadang untuk anak yang terlalu nempel itu tidak boleh. Apalagi, kalau misalnya (usia anak) masih kecil," ungkapnya.
Akan tetapi, lanjut Joe, ada masanya dimana anak harus benar-benar lepas dari orangtuanya.
Dalam artian, misalnya orangtua mau pergi bekerja, bertemu teman, ataupun belanja yang mana tidak bisa selalu membawa anaknya.
"Kegiatan-kegiatan tersebut akan jadi sulit untuk orangtuanya," kata Joe.
"Baik untuk merawat diri maupun menjalankan tugasnya yang lain," lanjutnya.
Itulah dampak negatif yang bisa dialami baik pada anak maupun orangtua, khususnya sang ibu kandung.
Baca Juga: 5 Tips Aman Meninggalkan Anak di Rumah Sendirian Supaya Lebih Mandiri dan Bertanggung Jawab
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR