Saat Anna berbaring di ranjang rumah sakit dengan mengenakan gaun kelulusan, orang tua dan bayi perempuannya menangis.
Hou mengatakan orang tua istrinya berjuang untuk mengerti karena mereka tidak berbicara bahasa Inggris, tetapi mereka selalu berada di sisinya.
“Ketika saya membagikan kabar baik ini (tentang gelar) dengan para perawat dan dokter, mereka semua menangis dan mereka sangat bersemangat,” katanya.
Staf di Rumah Sakit Swasta Darwin menangis dan merayakan pencapaian luar biasa Yu.
Anna Yu tidak dapat bergerak sendiri, membuka matanya atau menelan, tetapi “dia masih mendengarkan.”
Apa itu Glioblastoma?
Glioblastoma biasanya muncul pada orang berusia 60-an dan terjadi pada tiga dari 100.000 orang.
Sayangnya, tingkat kelangsungan hidup pasien dengan jenis kanker otak ini turun dari 40 persen pada tahun pertama setelah diagnosis, menjadi hanya 17 persen pada tahun kedua.
Dalam kasus Anna, kankernya lebih jarang ditemukan.
Dokter mengatakan hanya ada satu atau dua kasus di Australia.
Dia bersedia mendonorkan seluruh bagian tubuhnya, tetapi karena kanker beberapa bagian tubuhnya tidak dapat digunakan.
Baca Juga: Syok Saat Tahu Kena Kanker Paru Stadium 4, Kiki Fatmala Ternyata Sudah Sempat Tulis Surat Wasiat
Lewat Ajang Bergengsi Pucuk Cool Jam 2024, Teh Pucuk Harum Antar Anak Indonesia 'Bawa Mimpi Sampai ke Pucuk'
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR