Nakita.id - Banyak orangtua yang bertanya-tanya mengenai apakah bahaya bila ada cekungan di kepala bayi.
Masih banyak yang penasaran apa sebenarnya penyebab ada cekungan di kepala bayi.
Adanya cekungan di kepala bayi memang sebaiknya dipelajari supaya Moms tahu cara menanganinya.
Melansir WebMD, sangat mungkin bila terdapat cekungan di kepala bayi karena tengkorak bayi masih lembut.
Ada beberapa potongan tegkorak yang belum sepenuhnya menyatu.
Sehingga, memungkinkan bayi memasuki jalan lahir dengan mudah.
Ketika bayi lahir, memungkinkan Moms melihat adanya cekungan lembut di bagian atas kepalanya.
Kondisi tersebut sangat normal dan tidak perlu dikhawatirkan.
Cekungan pada bayi bisa terlihat menonjol ketika bayi menangis.
Atau benjolan bisa berdenyut seiring detak jantung bayi.
Di Indonesia, itu disebut sebagai ubun-ubun.
Baca Juga: 3 Penyakit Kulit Kepala yang Sering Dialami Bayi, Ketahui Apa Saja Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ketika bayi sedang menyusu, ubun-ubun juga bisa bergerak seiring gerakan mengisapnya.
Ubun-ubun yang berdenyut merupakan kondisi yang normal.
Biasanya denyut ubun-ubun akan tidak terlihat setelah usia 18 bulan.
Ini lantaran pada usia 18 bulan tengkorak bagian atas sudah menutup sempurna.
Hal tersebut tidak berlangsung spontan, Moms.
Denyut ubun-ubun akan menghilang seiring bertambahnya usia.
Bila ubun-ubun sangat cekung, maka bisa jadi pertanda anak alami dehidrasi.
Sebaiknya Moms segera memeriksa seberapa banyak bayi menyusu.
Bila tidak segera diatasi, dehidrasi bisa sangat berbahaya.
Penyebab lainnya bisa karena kraniosinostosis.
Meski kasus kraniosinostosis termasuk langka.
Kraniosinostosis merupakan kondisi tengkorak yang terlalu cepat menyatu.
Sehingga bisa berdampak pada perkembangan otak.
Kraniosinostosis juga bisa menyebabkan bentuk kepala bayi tidak normal.
Penyebab lain dari bentuk kepala bayi tidak normal adalah karena adanya memar.
Memar di kepala bisa terjadi ketika persalinan.
Kondisi memar tersebut bisa berbentuk seperti berawa atau yang disebut cephalohematoma.
Bila cekungan tidak segera membaik dan juga disertai gejala lain seperti kesakitan, demam, atau sebagainya maka sebaiknya periksakan bayi ke dokter.
Masalah lain dari bentuk kepala bayi yang banyak dialami adalah kepala peyang.
Untuk mengatasi kepala peyang, Moms perlu membuat variasi tidur bayi supaya tidak hanya tidur dalam satu posisi saja.
Moms bisa mengubah posisi tidur bayi ke kanan, ke kiri, atau menidurkan bayi di depan dada.
Melakukan tummy time juga bisa mencegah bayi alami kepala peyang.
Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ini Pengaruh Lingkar Kepala Bayi Terhadap Kemampuan Otak
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR