Nakita.id - Banyak mitos ASI lancar yang akhirnya membuat Moms percaya karena ingin memberikan yang terbaik untuk anak.
Pada saat baru melahirkan ibu akan memberikan ASI terbaik kepada bayinya. Namun sayangnya tidak semua ibu dapat memberikan ASI kepada anaknya.
Karena ada beberapa kasus yang membuat Moms tidak bisa mengeluarkan ASI dari payudara.
Makanya biasanya Moms melakukan berbagai cara agar ASI lancar, bahkan percaya mitos sekalipun. Padahal hal tersebut tidak terbukti benar.
Untuk produksi ASI melimpah, jangan lagi percaya mitos ini. Sebab mitos-mitos ini justru memengaruhi produksi ASI Moms.
Bisa saja semakin hari semakin sedikit atau bahkan tidak keluar sama sekali. Mengutip dari Everday Family, berikut penjelasannya.
Ketika Moms kesulitan menyusui bukan berarti tak bisa menyusui sama sekali, justru Moms harus mengetahui penyebab masalah tersebut.
Bayi yang tidak mendapatkan berat badan secara memadai biasanya disebabkan teknik menyusui yang tidak benar sehingga pasokan ASI yang ia dapatkan kurang.
Penting bagi Moms untuk tahu seperti apa teknik menyusui dari tampak maupun rasanya sehingga kebutuhan ASI di hari pertama Si Kecil pun tercukupi.
Banyak yang percaya bahwa Moms dapat menentukan berapa banyak susu yang diproduksi dengan menggunakan pompa payudara.
Hal tersebut tidak benar, Moms. Produksi ASI justru ditentukan dari bayi yang menyusui.
Dengan teknik menyusui yang tepat, Moms bisa memproduksi lebih banyak ASI daripada yang bisa dipompa oleh Moms menggunakan pompa.
Moms justru tidak boleh merasakan sakit saat menyusui bayi.
Jika puting terasa nyeri selama 3-4 hari setelah bayi lahir, kemungkinan dikarenakan teknik menyusui yang salah.
Mitos paling umum yang banyak diketahui adalah seorang ibu harus minum susu khusus ibu menyusui agar bisa produksi lebih banyak ASI.
Moms justru harus mengonsumsi banyak buah, gandum, protein, dan sayur.
Kalsium juga merupakan nutrisi penting, tetapi Moms bisa dapatkan tanpa harus meminum susu, seperti kacang, ikan, biji-bijian, dan sayuran hijau.
Mitos yang paling banyak dipercaya adalah payudara menjadi kendur setelah menyusui.
Seorang dokter bedah plastik, Brian Rinker melakukan penelitian untuk melihat apakah terjadi perbedaan bentuk payudara antara sebelum dan sesudah menyusui.
Hasilnya? Tidak ada perbedaan.
Menurunnya payudara lebih disebabkan oleh merokok, usia, dan kehamilan.
Dampak negatif pada payudara meningkat seiring kehamilan yang Moms alami.
Baca Juga: 10 Pelancar ASI Alami Terbaik, Aman Dikonsumsi Ibu Menyusui dan Kaya Manfaat!
Sebaliknya, Moms harus lakukan ini kalau ingin ASI melimpah.
Mengutip dari Kompas, berikut caranya agar ASI cukup untuk Si Kecil.
Melakukan pemijatan yang benar pada payudara akan membuat produksi ASI meningkat.
Pemijatan dilakukan dari bagian pangkal payudara, tekan dinding payudara menggunakan dua jari yakni jari telunjuk dan jari tengah.
Lalu lakukan gerakan melingkar pada bagian luar payudara selama 30 detik lalu buat gerakan memutari payudara hingga menuju puting seperti bentuk obat nyamuk.
Lakukan hanya dari pangkal menuju puting, bukan sebaliknya iya Moms.
Ingat, pemijatan ini bertujuan agar produksi ASI bertambah dan melancarkan ASI.
Ketika menyusui, usahakan sesering mungkin kulit ibu bertemu dengan kulit bayi, atau kulit ibu dan bayi saling bersentuhan.
Jangan menghalangi kulit dengan kain, baik itu kaos maupun bra.
Demikian juga bayi, biarkan bayi hanya dalam keadaan memakai popok.
Selain merangsang produksi ASI, hal ini akan meningkatkan ikatan emosional antara ibu dan anak lho.
Baca Juga: ASI Susah Keluar dan Macet? Ini Dia Resep Tradisional dari Bahan Makanan Alami untuk Melancarkannya
Jadwal menyusui yang teratur akan semakin merangsang produksi ASI, terutama ketika bayi baru lahir.
Bayi baru lahir biasanya minum ASI hingga 12 kali dalam sehari.
Berikanlah ASI setiap 2-3 jam, bahkan ketika bayi sedang tidur.
Hal ini dilakukan agar nutrisi pada bayi tercukupi, dan daya tahan tubuh pada bayi juga semakin kuat.
Ketika memiliki bayi, seoranag ibu memang memerlukan tenaga ekstra, apalagi jika ada pekerjaan tambahan seperti ibu rumah tangga atau bekerja dikantor.
Melansir dari Kompas.com ketika ibu merasa lelah, kerap kali ibu akan menjadi lebih sensitif dan mudah stres.
Hal ini ternyata tidak baik untuk mental ibu, dan hal itu sangat berpengaruh terhadap produksi ASI yang dihasilkan.
Mungkin ibu bisa meminta tolong pada pasangan atau keluarga untuk mengurus keperluan sehari-hari dan teman kerja untuk mengurus kerjaan dikantor iya.
Selama masa menyusui yang eksklusif, ibu memerlukan tambahan asupan kalori sebesar 300-500 kalori setiap hari.
Makanan bergizi dan sehat akan meningkatkan produksi dan kualitas ASI.
Tidak ada makanan tertentu untuk dikonsumsi, yang penting bergizi dan sehat.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR