Hal ini supaya beban mental yang sudah terbentuk dapat berkurang dan ia dapat menjalani program hamil dengan lebih tenang.
"Penyebab kegagalan program kehamilan hampir 70% disebabkan oleh karena stres," kata dr. Arie.
Namun, setelah menjalani kehamilan pun gangguan psikologis bisa saja muncul.
Misalnya pada wanita hamil di Trimester 1, mereka sering cemas takut kehamilannya tidak berkembang atau takut keguguran.
Pada trimester II juga bisa muncul saat ibu hamil sudah merasakan besarnya perut dan merasakan gerakan bayi.
Ibu hamil akan mengalami kecemasan apakah nantinya bisa membesarkan bayi dan menjaganya dengan baik.
Kemudian pada trimester III kecemasan akan makin memuncak karena dekatnya proses kelahiran.
Apalagi ibu hamil akan dihantui rasa takut kesakitan pada saat melahirkan.
Oleh karena itu, penting sekali dukungan dari orang sekitar untuk ibu hamil, terutama dari suami.
Pasangan bisa membantu menjaga tingkat cemas ini menjadi lebih rendah dan lebih rileks selama kehamilan.
Kemudian suami bisa menjadi wadah untuk berbicara secara lebih terbuka dengan ibu hamil.
Baca Juga: Manfaat Tanaman Hias untuk Fisik dan Mental yang Jarang Diketahui
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR