Sebaiknya, anak baru diperkenalkan dengan mi saat usianya sudah mencapai 2 tahun ke atas.
Alasannya, karena di bawah usia 2 tahun, pencernaannya belum kuat dan enzim-enzimnya belum mencukupi.
Kemudian, dalam pemberiannya hendaknya menggunakan bumbu olahan sendiri. Selain aman, rasanya pun bisa lebih enak dan sesuai selera.
Memang akan lebih merepotkan karena harus menyiapkan bumbu sendiri. Namun, demi kesehatan Si Kecil, tak ada salahnya, bukan?
Untuk lebih menarik selera dan agar nilai gizinya tetap terpenuhi, ada triknya, Moms.
Masaklah mi dengan campuran sayuran. Misalnya, sawi, kol, wortel, caisim, serta lauk-pauk, seperti telor, daging sapi, daging ayam, dan lainnya.
Dari aspek gizi, baik mi basah atau kering sama saja.
Namun, dari aspek higienis (kebersihan) dan keamanan makanan, maka mi basah tak tahan lama dan harus segera dimasak.
Juga, sangat rawan terkontaminasi kotoran saat diolah dan dijual di pasar, karena mi basah pada umumnya produk rumah tangga.
Nah, itulah dia Moms bahaya jika anak lebih suka makan mi dan cara memasak mi agar lebih bergizi. Semoga bermanfaat!
(Sumber: Tabloid Nakita)
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR